Australia Segera Diperkuat dengan Kapal Selam Bertenaga Nuklir
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J. Krintenbrink saat konferensi pers di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Rabu (8/3). (ANTARA/Katriana)
MerahPutih.com - Kemitraan antara Australia, Inggris, dan AS (Australia-United Kingdom-United States/AUKUS Partnership) semakin erat dengan kerja sama dalam bidang berpersenjataan terkini.
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J Krintenbrink mengumumkan, Australia segera memiliki kapal selam bertenaga nuklir berpersenjataan konvensional.
Kepemilikan kapal selam bertenaga nuklir ini dilakukan dalam kerangka AUKUS Partnership.
Baca Juga:
WHO Yakin Pandemi COVID-19 Berakhir Tahun Ini
"Kami akan memanfaatkan teknologi dan kecerdikan terbaik AS, Australia, dan Inggris guna merancang kapal selam kelas baru untuk digunakan Australia dan Inggris," kata Kritenbrink dalam konferensi pers, Selasa(14/3), seperti dikutip Antara.
Kritenbrink mengatakan, kemitraan tersebut adalah untuk membantu Australia memodernisasi kapal selamnya sehingga bisa menggunakan teknologi kapal selam yang sama seperti dikerahkan negara-negara seperti India, Tiongkok, Prancis, Inggris, Rusia dan AS di kawasan ini.
Kemitraan tersebut juga untuk memperkuat peluang ekonomi ketiga negara.
"Kami memperdalam kerja sama pertahanan kami untuk mengumpulkan para pelaut, tentara AL dan insinyur kami, dan untuk membangun pengurusan Australia atas teknologi ini," kata Kritenbrink.
Dia mengatakan, AUKUS adalah bagian integral dari strategi AS yang diupayakan melalui komitmen nyata AS, Australia, dan Inggris terhadap kawasan Indo-Pasik.
Kemitraan tersebut juga untuk memastikan stabilitas dan kemakmuran yang berkelanjutan di kawasan ini dan di seluruh dunia.
"Seperti yang Anda tahu, AS adalah negara Indo-Pasifik. Kami memiliki sejarah yang mendalam di kawasan ini," jelas Kritenbrink.
Baca Juga:
Mantan PM Malaysia Muhyiddin Ditahan Terkait Kasus Korupsi
Dia melanjutkan, perekonomian rakyat dalam ketahanan nasional seluruh negara Indo-Pasifik tidak dapat dipisahkan.
Oleh karena itu, kemitraan tersebut diupayakan untuk mewujudkan seluruh potensi dan kemakmuran yang dapat dicapai kawasan ini dalam puluhan tahun ke depan.
Kemitraan tersebut juga untuk memajukan strategi ketiga negara di Indo-Pasifik, bersama dengan para sekutu, mitra dan sahabat.
Kritenbrink juga menegaskan bahwa Kemitraan AUKUS diusahakan untuk mengatasi berbagai tantangan yang belum pernah ada sebelum ini.
Tantangan-tantangan tersebut termasuk invasi Rusia terhadap Ukraina, pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik oleh Korea Utara, krisis iklim dan dampaknya terhadap keamanan dan rantai pasokan global serta kerentanan di seluruh dunia. (*)
Baca Juga:
Wapres Paparkan Keberagaman Indonesia di Universita Kyoto
Bagikan
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Eminem Gugat Jenama Pakaian Pantai Australia, Swim Shady, Terdengar Seperti ‘Slim Shady’
Ganda Putra Fajar/Fikri Buka Langkah Kemenangan Pertama di Australian Open 2025
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik