Hati-Hati, Cara Didik Orangtua Bisa Berpotensi Gangguan Jiwa Pada Anak


Mendidik anak tidak boleh salah jalan. (Foto: Pixabay/aamiraimer)
Gangguan jiwa tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak kecil dengan latar belakang didikan orangtua yang tidak tepat berpotensi mengalaminya juga. Kejadian sehari-hari sangat mempengaruhi kesehatan jiwa anak.
Melansir dari link.springer.com, perilaku orangtua terhadap anak punya peranan penting dalam pembentukan karakter. Hal ini kemudian disusul dengan kesehatan mental sang anak sejak kecil. Karena seringkali karakter seseorang dipengaruhi oleh kesehatan mentalnya.
Baca juga:
Didikan yang salah tidak akan membuat anak tumbuh secara optimal. Mengurus anak memang membutuhkan naluri. Tidak bisa terlalu keras kepada mereka, namun tidak boleh juga membiarkan anak begitu saja. Karena keduanya sama-sama akan merusak mentalnya.
Berikut ini cara yang salah dari orang tua dalam mendidik anak.
1. Dikekang

Jangan terlalu over protective pada anak. Mereka juga butuh bebas dalam beberapa hal. Biarkan mereka bermain bersama teman-temannya. Dengan begitu mereka akan belajar untuk tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Selama kamu tetap membimbing dan menasihatinya, anak tidak akan jatuh ke jalan yang salah. Jadikan dirimu orangtua sekaligus teman yang baik. Anak tidak akan segan curhat kepadamu tentang permasalahan hidup serta apa yang sedang ia rasakan terhadap sesuatu.
2. Dikte

Jangan mendikte jalan hidup serta cita-cita anakmu. Biarkan mereka memilih jalan hidupnya sendiri. Seringkali orangtua memaksa anak untuk masuk sekolah A padahal anaknya ingin masuk sekolah B. Begitu pun yang terjadi ketika anak harus memilih jurusan kuliah sampai ke jenjang karir. Jangan redupkan potensi besar yang ada di dalam diri anakmu.
Baca juga:
Perhatikan Kandungan Gizi, Ini 4 Rekomendasi Jenis Makanan untuk Anak ADHD
3. Terlalu Dimanja

Terlalu dikekang tidak baik. Tetapi terlalu dimanja dan dibebaskan juga bisa merusak mental anak. Sejak dini anak harus tahu mana yang boleh dan tidak boleh sehingga mereka belajar untuk menahan diri. Jika tidak dibiasakan sejak kecil anak akan tumbuh menjadi sosok yang egois di tengah masyarakat.
4. Toxic Positivity

Jangan menggambarkan kehidupan seperti yang ada di cerita dongeng. Meskipun kamu tidak boleh pesimis tetapi anak perlu tahu kalau dunia memang tidak seindah yang dibayangkan. Dirinya sendiri lah yang bisa membuat dunianya bahagia. Anak perlu tahu apa itu pejuangan dan konsistensi dalam menjalani kehidupan. (mar)
Baca juga:
Sumber Hormon Estrogen Alami Bantu Seimbangkan Organ Reproduksi
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa

Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
