Kesehatan

Asupan Tepat Protein Hindarkan Anak dari Risiko Stunting

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 17 April 2024
Asupan Tepat Protein Hindarkan Anak dari Risiko Stunting

Asupan protein penting untuk cegah stunting. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran:
14
Audio:

MERAHPUTIH.COM - INDONESIA telah menetapkan tujuan Indonesia Emas 2045. Namun sayang, isu stunting masih menjadi perhatian. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI mengungkapkan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan penurunan angka stunting yang signifikan. Penurunan ditargetkan hingga 14 persen di 2024. Dengan begitu, tujuan zero stunting di 2030 mungkin dicapai.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sudah pasti banyak upaya yang harus dan dapat dilakukan bersama, mulai dari unit terkecil di masyarakat, yaitu keluarga. Keluarga perlu memastikan pemenuhan gizi anak cukup untuk tumbuh kembangnya. Orangtua memegang peranan untuk memilih makanan yang mendukung tumbuh kembang anak.

Spesialis gizi klinik di RS Mitra Kemayoran, Jakarta, Dr dr Luciana Sutanto, MS SpGK(K) menjelaskan pemenuhan gizi anak ini sebenarnya sudah dituangkan di pedoman makan yang disusun Kementerian Kesehatan lewat Peraturan Menteri Kesehatan No 41 Tahun 2014. “Di pedoman gizi seimbang itu dijelaskan bagaimana porsi makan untuk anak, yaitu terdiri dari makan utama yang lengkap tiga kali satu hari, ditambah dua sampai tiga kali selingan,” kata Luciana dalam keterangan yang diterima Merahputih.com.

Baca juga:

Ia memaparkan makan utama terdiri dari sumber karbohidrat, yang sehari-hari kita sebut sebagai makanan pokok, ada lauk pauk yang menjadi sumber protein, baik itu hewani dan nabati, dan dilengkapi sayur dan buah. Pola makan sehat dengan kandungan gizi yang cukup dan seimbang membantu orangtua memastikan anak mampu mencapai potensi maksimal mereka dalam tumbuh kembangnya dan terhindar dari risiko stunting ataupun hambatan pertumbuhan lainnya.

Satu hal penting untuk dicermati, yakni kunci menurunkan stunting dan menghindari risiko hambatan pertumbuhan ialah protein. Konsumsi asam amino esensial bersumber dari protein merupakan variasi asupan protein. Jika dibandingkan dengan protein nabati, protein hewani mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan tubuh, serta mempunyai bioavailabilitas atau kemampuan diserap yang lebih tinggi.

Asam amino yang merupakan bagian terkecil dari struktur protein ternyata memiliki banyak fungsi, seperti membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memastikan produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

“Secara khusus, saya ingin menekankan pentingnya protein, karena protein merupakan sumber asam amino yang sangat diperlukan tumbuh kembang anak, jadi harus dilengkapi baik jenis maupun jumlahnya,” kata Luciana. Menurutnya, komposisi protein hewani dianjurkan untuk lebih banyak dikonsumsi daripada protein nabati karena protein hewani lebih mudah diserap tubuh dan jenis asam aminonya lebih lengkap jadi bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak.

Sejalan dengan pernyataan Luciana mengenai pentingnya asupan asam amino, banyak penelitian yang sudah membuktikan korelasi erat antara kadar asam amino yang rendah di dalam tubuh dan kasus anak stunting. Sebuah studi yang dimuat di EBioMedicine menyebut kadar asam amino esensial maupun nonesensial yang bersirkulasi di dalam tubuh anak-anak yang mengalami stunting secara signifikan lebih rendah jika dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami stunting.

Oleh karena itu, pemenuhan asam amino di masa pertumbuhan memiliki peranan penting karena membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, merangsang produksi hormon pertumbuhan, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan mempercepat pemulihan penyakit.(*)

Baca juga:

Kualitas dan Gaya Hidup Baik saat Remaja Bantu Tekan Angka Stunting

#Kesehatan #Stunting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan