AS Yakin Tentaranya yang Lintasi Perbatasan Ditahan Korut
                Peta Korea Utara. (Foto Istimewa)
MerahPutih.com - Pejabat Amerika Serikat (AS) menyatakan seorang tentaranya yang ditempatkan di Korea Selatan melintasi perbatasan dengan persenjataan lengkap ke Korea Utara tanpa izin. Tentara tersebut saat ini diyakini berada dalam tahanan Korut.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre dan pejabat lainnya mengatakan, tentara itu menyeberang "dengan sengaja" melintasi jalur demarkasi militer dan memasuki Korut pada sore waktu setempat, Selasa (18/7).
"Kami yakin dia berada dalam tahanan (Korut). Saat ini kami mengawasi dengan ketat dan menyelidiki situasi serta berusaha memberi tahu kerabat terdekat prajurit dan agar terlibat dalam menangani insiden ini," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam konferensi pers, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Banjir Terjang Korea Selatan, Puluhan Orang Tewas
Sementara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Matthew Miller mengatakan bahwa keselamatan dan keamanan setiap warga AS di luar negeri tetap menjadi prioritas utama, seraya menambahkan bahwa Pentagon telah menghubungi Korut.
Tentara tersebut, yang diidentifikasi bernama Travis King, adalah prajurit kelas dua pada Angkatan Darat, menurut juru bicara militer Bryce Dubee.
Atas perbuatannya King akan menghadapi tindakan pendisiplinan.
Menurut Komando PBB yang dipimpin AS, King sedang melakukan tur di desa gencatan senjata antar-Korea Panmunjeom sebelum menyeberang memasuki Korea Utara.
Komando PBB juga menyatakan bahwa pihaknya sedang bekerja untuk menyelesaikan insiden tersebut dengan militer Korea Utara.
Baca Juga:
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
AS dan Korut tidak memiliki hubungan diplomatik, untuk itu diharapkan AS melakukan permohonan kepada Korut untuk membebaskan warganya.
Beberapa analis mengatakan Pyongyang kemungkinan menggunakan prajurit itu sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi di masa depan dengan Washington.
Selama ini, Komando PBB melakukan pengawasan di Kawasan Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. (*)
Baca Juga:
WNI Ceritakan Alasan Pindah jadi Warga Negara Singapura
Bagikan
Berita Terkait
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
                      Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
                      Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
                      Unjuk Kekuatan Nuklir, Korut Uji Rudal Jelang Kedatangan Presiden Trump ke Korsel
                      Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
                      Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
                      Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
                      Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
                      Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
                      Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang