AS Tunggu Respons Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza
Arsip foto - Kepulan asap tampak membubung menyusul serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 14 Mei 2024. ANTARA/Xinhua/Khaled Omar/pri.
MerahPutih.com - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan menyebutkan, negaranya masih menunggu respons dari kelompok Palestina, Hamas, mengenai usulan gencatan senjata di Gaza.
“Keputusan ada di tangan Hamas, apakah mereka akan menerimanya atau tidak. Sekarang kami menunggu tanggapan dari Hamas,” kata Sullivan seperti yang dilaporkan Anadolu, Rabu (5/6).
Amerika Serikat kini sedang menjalin kontak dengan mediator Qatar, yang menyampaikan proposal dari perunding Israel kepada Hamas. Sullivan menambahkan, bahwa Hamas perlu menerima proposal tersebut.
Sullivan juga menyebutkan, Direktur CIA, William Burns, akan berada di Ibu Kota Doha untuk berkonsultasi dengan Perdana Menteri Qatar serta emirnya.
Baca juga:
“Bill Burns akan sangat tertarik untuk mendengar secara langsung, secara pribadi apa sifat dari diskusi tersebut dan apa yang akan terjadi selanjutnya,” ucapnya.
Pada Jumat (31/5) lalu, Presiden AS, Joe Biden mengatakan, Israel mengajukan perjanjian tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza.
Lalu, menjamin pembebasan sandera yang ditahan di daerah kantong pantai tersebut. Rencana tersebut meliputi gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.
Israel masih melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, meski ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Baca juga:
Lindungi Israel, AS Loloskan UU Yang Berikan Sanksi ke Mahkamah Pidana Internasional
Otoritas Kesehatan setempat juga mencatat, lebih dari 36.500 warga Palestina terbunuh di Gaza, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Kemudian, hampir 83.000 jiwa lainnya terluka. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Indonesia Pastikan Impor Minyak dari Amerika Serikat
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Indonesia Tepis Kabar Perundingan Tarif dengan AS Terancam Batal, Sebut Cuma Dinamika
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai