AS Gempar, 1 Orang Tewas dan Puluhan Sakit Setelah Makan McD


Puluhan orang sakit setelah menyantap McDonald's. (Foto: dok/mcdonalds)
MerahPutih.com - Puluhan orang sakit dan satu orang dinyatakan meninggal setelah menyantap salah satu menu dari restoran cepat saji McDonald's (McD). Peristiwa menggemparkan ini terjadi di 10 negara bagian Amerika Serikat.
Dikutip dari Reuters, Minggu (27/10), Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan semua orang yang diwawancarai telah melaporkan makan di restoran tersebut sebelum terjangkit E. coli. Para korban diketahui telah mengonsumsi produk hamburger Quarter Pounder.
"Temuan awal dari penyelidikan menunjukkan bahwa subset penyakit dapat dikaitkan dengan bawang yang digunakan dalam Quarter Pounder dan bersumber oleh pemasok tunggal yang melayani tiga pusat distribusi," terang Kepala Supply Chain McDonald's Amerika Utara, Cesar Piña dalam sebuah pernyataan.
CDC menerangkan bahan khusus yang terkait dengan penyakit ini belum diidentifikasi. Namun, para peneliti berfokus pada bawang segar dan daging sapi segar, yang sebagian besar penyakit dilaporkan di Colorado dan Nebraska.
Baca juga:
Sementara itu, McDonald's mengaku telah secara proaktif telah menghapus bawang dan roti daging sapi yang digunakan untuk hamburger Quarter Pounder dari toko-toko di negara-negara yang terkena dampak. Penyelidikan, tegas mereka, juga terus berlanjut.
McDonald's pun menghapus Quarter Pounder dari restoran di daerah yang terkena dampak, termasuk Colorado, Kansas, Utah dan Wyoming. Perusahaan ini menambahkan bahwa pihaknya bekerja dengan pemasok untuk mengisi pasokan dalam minggu mendatang.
Karena peristiwa ini, saham McDonald's turun sekitar 6% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah CDC mengatakan 49 orang sakit oleh strain E. coli O157: H7, yang dapat menyebabkan penyakit serius. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS

Gedung Putih Umumkan Rencana Pembangunan Ballroom Baru Senilai Rp 3,2 Miliar, Dana Disumbang Trump dan Donor Anonim

Sarang Tawon Radioaktif Ditemukan di Situs Bekas Pembuatan Bom Nuklir, Pengelola Malah Nyatakan itu tak Berbahaya
