AS Dihajar Isu Pengangguran, Rupiah Akhir Pekan Ditutup Menguat 105 Poin
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah di Jakarta, Rabu (31/1/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU)
MerahPutih.com - Nilai tukar Rupiah akhir pekan ditutup menanjak 105 poin atau 0,66 persen menjadi Rp15.660 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.765 per dolar AS. Penguatan rupiah ini tidak lepas dari faktor klaim pengangguran di negeri Paman Sam naik yang menandakan pasar tenaga kerja AS yang ketat.
"Rilis klaim pengangguran naik menjadi 224.000, naik dari revisi naik 215.000 pada minggu sebelumnya," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/2) sore.
Baca Juga:
Taufan menuturkan data klaim pengangguran AS tersebut menunjukkan pasar tenaga kerja sedang mendingin di tengah periode ketika perusahaan-perusahaan AS mengumumkan rencana memangkas lebih dari 82.300 pekerjaan pada bulan lalu. Kondisi itu menekan kinerja mata uang dolar AS.
Dilansir dari Antara, Institute for Supply Management merilis laporan Indeks Manager Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) Manufaktur ISM.
Laporan mengindikasikan PMI Manufaktur ISM membaik dari 47,4 pada Desember 2023 menjadi 49,1 pada Januari 2024, dibandingkan konsensus analis sebesar 47. Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Aktivitas perekonomian AS di sektor manufaktur mengalami kontraksi selama 15 bulan berturut-turut. Institute for Supply Management (ISM) berkomentar permintaan masih lemah, biarpun menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Baca Juga:
Pagi tadi kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta naik 39 poin atau 0,24 persen menjadi Rp15.726 per dolar AS dari penutupan perdagangan Kamis (1/2) kemarin sebesar Rp 15.765 per dolar AS.
Bahkan, rupiah mencatatkan sebagai mata uang dengan penguatan terbaik kedua di Asia pagi. Persentase kenaikan penguatan rupiah tercatat hanya kalah dari won.
Adapun nilai tukar mata uang negara Asia juga mengalami penguatan tadi pagi. Antara lain Yen Jepang, rupee India, won Korea Selatan, dolar Taiwan, dolar Singapura, dolar Hong Kong, hingga peso Filipina menguat masing-masing 0,07%, 0,02%, 0,24%, 0,12%, 0,01%, 0,01%, dan 0,21%. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Nilai Tukar Rupiah Melemah Seiring Periode Blackout The Fed
Faktor Yang Bisa Bikin Redenominasi Rupiah Gagal Versi Analis Ekonomi Politik
Begini Tahapan Redenominasi, Butuh Waktu 6 Tahun
Menkeu Purbaya: Kewenangan Pelaksanaan Redenominasi Rupiah Berada di Bank Sentral
Istana Tegaskan Waktu Pemberlakuan Redenominasi Rupiah Masih Jauh
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Pemerintah Tempatkan Duit Rp 200 Triliun di Bank, Rasio Kredit Membaik
Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Masalah Fiskal dan Politik Jadi Pemicu