Kesehatan

Aroma Mobil Baru Ternyata Enggak Baik untuk Kesehatan

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 16 Juni 2020
Aroma Mobil Baru Ternyata Enggak Baik untuk Kesehatan

Aroma mobil baru bisa berbahaya bagi kesehatan. (Foto WHEELS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BARANG yang baru saja diproduksi dari pabrik biasanya memiliki aroma yang menyengat, salah satunya ialah bagian interior mobil. Aroma khas yang ada di jok, dasbor, dan semua interior mobil membuat beberapa orang nyaman bahkan betah berlama-lama berada di dalam. Di balik itu semua, menghirup aroma mobil baru ternyata menyimpan sejumlah bahaya untuk kesehatan loh.

Sebagian orang mungkin menyukai aroma mobil baru. Meski belum diketahui secara pasti, para ilmuwan menduga hal itu disebabkan sensitivitas hidung untuk mencium bau yang berkaitan dengan kenyaman dan gairah. Ketika mencium aroma tertentu, saraf penciuman akan mengirimkan informasi ke area otak yang berperan memproses emosi dan membentuk ingatan. Karena itu, kamu jadi sangat menyukai aroma mobil baru berkat emosi dan ingatan positif.


BACA JUGA:

Apple akan Merilis Sembilan iPhone Baru Tahun Ini?


Melansir laman Hellosehat, Robert Weitz seorang pakar mikroba sekaligus pendiri RTK Enviromental Group mengatakan bahwa aroma mobil baru sebenarnya berasal dari senyawa organik yang disebut dengan VOC (volatile organics compound). VOC terdiri dari poliester, brominated flame retardants (BFR), timbal dan berbagai cat, plastik, dan perekat.

mobil
Terdapat senyawa VOC. (Foto Unsplash Kenny Luo)

Semakin seseorang mencium aroma mobil baru maka semakin banyak gas VOC yang terhirup ke dalam tubuh. akibatnya, gas hasil VOC akan semakin cepat menyebabkan sakit kepala, gangguan pernapasan, nyeri otot, dan nyeri sendi. Para peneliti mengunkapkan bahwa bahan-bahan seperti BFR, PVC, hingga phthalate sangat rentan terhadap kenaikan suhu. Saat mobil dalam keadaan panas akibat paparan sinar matahari, konsentrasi senyawa cenderung meningkat untuk kembali menghasilkan gas VOC.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

mobil
Jangan langsung masuk ke mobil yang berada di bawah terik sinar matahari. (Foto Unsplash Joshua Naidoo)

Seiring berjalannya waktu, aroma mobil baru akan hilang secara perlahan ketika kamu sering mengendarai mobil tersebut. Ini menunjukkan bahwa VOC tadi akan ikut menghilang secara perlahan. Akan tetapi, bahan-bahan pemicu VOC dapat muncul lagi saat mobil kepanasan, terlebih ketika mobil berada di bawa terik matahari dalam waktu lama. Itu sebabnya mengapa ketika kamu ingin masuk ke dalam mobil, harus membuka kaca terlebih dahulu agar kandungan di dalamnya keluar.(and)

BACA JUGA:

Mobil Kepolisian AS Mampu Membunuh Virus Corona

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan