Arah Pembangunan Kawasan Wisata Komodo Labuan Bajo

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 26 Oktober 2020
Arah Pembangunan Kawasan Wisata Komodo Labuan Bajo

Kawasan Wisata Komodo. (Foto: PUPR).

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Pembangunan wisata premium di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, tempat habitat hewan yang hanya satu-satunya di dunia, Komodo, mendapatkan sorotan publik. Sorotan terjadi setelah beredarnya foto satu truk proyek berpapasan dengan komodo. Publikpun pro dan kontra atas pembangunan ini karena ditakutkan merusak habitat komodo.

Labuan Bajo sudah ditetapkan menjadi salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan wisata premium ini tengah dikebut demi menjadi tuan rumah pertemuan kepala negara atau pemerintahan negara-negara yang tergabung dalam G20.

Labuan Bajo yang berada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), ditargetkan menjadi destinasi wisata skala internasional ini mendapakan gelontoran dana triliun rupiah. Pada 2020 ini saja, pemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk pengembangan KSPN Labuan Bajo sebesar Rp 1,3 triliun atau lebih besar dari tahun 2019 sebesar Rp 83,2 miliar.

Baca Juga:

Akan Ditutup, Berikut Fakta Menarik Tentang Taman Nasional Komodo

Labuan Bajo yang tidak hanya menyuguhkan keindahan pariwisata bahari dengan pemandangan gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya, namun juga memiliki destinasi seperti Puncak Waringin, Goa Batu Cermin, kawasan Wei Cicu, Waterfront Marina, dan Bukit Pramuka dengan gelontoran dana triliunan menjadi wisata premium atau minat khusus

Kementerian PUPR, yang bertanggung jawab untuk penataan kawasan ini, sudah membuat program terpadu untuk pengembangan KSPN Labuan Bajo dari seluruh sektor mulai peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan Sumber Daya Air, permukiman, dan perumahan.

Di 2020, anggaran sebesar Rp 1,3 triliun digunakan untuk penataan kawasan sejumlah destinasi pariwisata melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp646,3 miliar diantaranya Kawasan Puncak Waringin Rp 18,2 miliar.

Lalu, pengembangan kawasan Goa Batu Cermin sebesar Rp 27,5 miliar dengan progres 40%, dan Pulau Rinca meliputi pembangunan dermaga sebesar Rp 47 miliar dan fasilitas penunjang wisata sebesar Rp 50 miliar.

Selain itu, mendukung jaringan jalan Labuan Bajo, Kementerian PUPR melakukan penanganan ruas jalan dalam kota, penataan trotoar dan drainase (pedestrian), perbaikan geometrik jalan, pelebaran dan preservasi serta pembangunan jalan baru.

pembangunan komodo
Pembangunan di Kawasan Habitat Komodo. (Foto: PUPR).

Anggaran pengerjaannya untuk tahun 2020 ini sebesar Rp420,1 miliar diantaranya peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas sepanjang 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2,01 km, Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km, dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu sepanjang 4 km.

Di Bidang Sumber Daya Air, anggaran dukungan infrastruktur Labuan Bajo tahun 2020 sebesar Rp67,7 miliar diantaranya untuk pembangunan sarana dan prasarana pengaman Pantai Lohbuaya di Pulau Rica.

Selanjunya di Bidang Perumahan dengan anggaran sebesar Rp 174,5 diantaranya digunakan untuk peningkatan kualitas rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 4.100 unit.

Dalam pengembangan ini, Kementerian PUPR melibatkan Arsitek Nusantara Yori Antar untuk penataan Labuan Bajo yang juga terlibat dalam pembenahan kawasan pariwisata Danau Toba, Sumut.

Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) memastikan pembangunan di Loh Buaya, Pulau Rinca, tempat truk proye bertemu Komodo, yang masuk dalam kawasan taman nasional (TN) Komodo dilakukan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan keamanan dari satwa Komodo.

Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina, mengatakan pemerintah sangat peduli terkait pelaksanaan pembangunan di zona pemanfaatan Loh Buaya, Pulau rinca dan dengan sangat hati-hati.

"Setiap pagi dilakukan briefing terkait keamanan dan keselamatan baik untuk para pekerja, dan juga yang paling penting adalah keamanan satwa yang ada di Loh buaya, agar jangan sampai ada satwa terganggu, sangat hati-hati dengan api," katanya.

Ia menjelaskan, seluruh pembangunan di Loh Buaya hanya boleh dilakukan di zona pemanfaatan. Jadi pembangunan fasilitas di loh buaya betul-betul dilakukan dengan memperhatikan semua aspek ekologi, sebagaimana sudah direncanakan dalam kajian dampak lingkungan.

Pemerintah, tegas ia, sudah pasti mengutamakan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dalam melaksanakan pembangunan yang ada, dan semuanya sudah melalui prosedur dan kajian yang mendalam.

"Pengelolaan TN Komodo merupakan wewenang KLHK, pembangunan dilakukan oleh KemenPUPR, dan untuk mendukung pariwisata premium berkelanjutan yang didorong Kemenparekraf. Ini merupakan sinergi lintas kementerian dan lembaga," katanya dikutip Antara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pengembangan infrastruktur yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.

Saat ini, penataan Pulau Rinca tengah memasuki tahap pembongkaran bangunan eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap, dan pembuatan tiang pancang. Untuk keselamatan pekerja dan perlindungan terhadap satwa komodo, telah dilakukan pemagaran pada kantor direksi, bedeng pekerja, material, lokasi pembesian, pusat informasi, dan penginapan ranger.

"Kami selalu didampingi ranger dari Balai Taman Nasional Komodo, sehingga proses pembangunan prasarana dan sarana tidak merusak atau mengganggu habitat komodo," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTT Herman Tobo.

Desain pembangunan pulau komodo
Desain pembanguann kawasan pulau 'komodo'. (Foto: Antara).

Izin Lingkungan Hidup terhadap kegiatan Penataan Kawasan Pulau Rinca di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat telah terbit pada 4 September 2020 berdasarkan Peraturan Menteri LHK No 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup yang telah memperhatikan dampak pembangunan terhadap habitat dan perilaku komodo.

Kementerian PUPR merinci penataan Kawasan Pulau Rinca meliputi pembangunan Dermaga Loh Buaya, yang merupakan peningkatan dermaga eksisting, pembangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut.

Lalu, pembangunan Elevated Deck pada ruas eksisting, berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung.

Selain itu, pembangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria serta dan pembangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.

Baca Juga:

Didominasi Wisatawan Asing, Taman Nasional Komodo Makin Mendunia

#Komodo #Pulau Komodo #Kementerian PUPR
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Singgung Uang Pecahan Rp 50 Ribu, DPR Minta Pemerintah Setop Proyek Ratusan Vila di Pulau Padar Komodo
Kaisar juga mengingatkan Pulau Padar menjadi habitat penting komodo.
Wisnu Cipto - Jumat, 08 Agustus 2025
Singgung Uang Pecahan Rp 50 Ribu, DPR Minta Pemerintah Setop Proyek Ratusan Vila di Pulau Padar Komodo
Indonesia
Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO
Aksi penolakan rencana pembangunan ratusan vila di wilayah Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Wisnu Cipto - Kamis, 07 Agustus 2025
Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO
Indonesia
200 Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Kantong Kemiskinan Tinggi
Pemerintah juga menyiapkan pembangunan Sekolah Rakyat di 200 titik tambahan yang sedang dalam proses survei oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 02 Mei 2025
200 Sekolah Rakyat Bakal Dibangun di Kantong Kemiskinan Tinggi
Indonesia
Libur Nataru, Tol Solo Jogja Dibuka Fungsional Sampai Prambanan
Tol Solo Jogja dirancang untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur arteri Klaten-Prambanan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Libur Nataru, Tol Solo Jogja Dibuka Fungsional Sampai Prambanan
Indonesia
Proyek Lanjutan di IKN Yang Dibiayai Anggaran Kementerian PUPR Rp 9,11 Triliun
Alokasi bagi keberlanjutan pembangunan IKN tersebut diperuntukkan untuk Dirjen Bina Marga, Dirjen Cipta Karya, dan Dirjen Perumahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 September 2024
Proyek Lanjutan di IKN Yang Dibiayai Anggaran Kementerian PUPR Rp 9,11 Triliun
Indonesia
Kementerian PUPR Butuh Anggaran Rp 136 Triliun di 2025, Ini Rinciannya
Usulan tambahan anggaran untuk pembangunan jaringan air baku dari bendungan, penyelesaian pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN)
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Agustus 2024
Kementerian PUPR Butuh Anggaran Rp 136 Triliun di 2025, Ini Rinciannya
Indonesia
Embung Seluas 7-8 Hektar Siap Pasok Kebutuhan Air IKN
Menteri Basuki menjelaskan embung dengan luas 7-8 hektare itu dapat menampung kapasitas air sebanyak 66.000 meter kubik untuk memenuhi kebutuhan air di IKN.
Wisnu Cipto - Minggu, 11 Agustus 2024
Embung Seluas 7-8 Hektar Siap Pasok Kebutuhan Air IKN
Indonesia
Basuki Janjikan Air Siap Minum di IKN Sudah Tersedia Diakhir Juli 2024
SPAM Sepaku pada tahap satu ditargetkan melayani sejumlah gedung, di antaranya Kantor Kepresidenan dan Istana Negara, serta Gedung Kementerian Sekretariat Negara.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 24 Juli 2024
Basuki Janjikan Air Siap Minum di IKN Sudah Tersedia Diakhir Juli 2024
Indonesia
12 Tower di IKN Siap Dihuni ASN Pada Agustus 2024
Hunian ASN, Polri dan BIN serta Paspampres di IKN ini totalnya sebanyak 47 tower dan sekarang yang sudah topping off 14 tower.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 Juni 2024
12 Tower di IKN Siap Dihuni ASN Pada Agustus 2024
Indonesia
PUPR Yakinkan Ikut Iuaran Tapera Tidak Perlu Uang Muka Kredit Rumah
Ini merupakan bagian dari tanggung renteng. Tanggung renteng atau menanggung secara bersama-sama.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Mei 2024
PUPR Yakinkan Ikut Iuaran Tapera Tidak Perlu Uang Muka Kredit Rumah
Bagikan