Kesehatan

Apakah Lebih Aman Lari Tanpa Alas Kaki?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 16 November 2020
Apakah Lebih Aman Lari Tanpa Alas Kaki?

Ada beberapa dampak yang terjadi ketika lari tanpa alas kaki. (Foto: The Columbian)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMU mungkin pernah melihat seseorang berolahraga tanpa mengenakan alas kaki. Nah sebagian orang pula mungkin khawatir untuk jalan atau lari bertelanjang kaki karena takut terluka dan cedera. Lari bertelanjang kaki memang memilki risiko tertentu terhadap kesehatan, namun di sisi lain juga bermanfaat lho.

Meski belum akrab didengar, sebenarnya ada berbagai potensi manfaat dari lari bertelanjang kaki, misalnya membantu menghilangkan stres. Selain itu, lari bertelanjang kaki juga punya berbagai manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah menguatkan otot-otot kaki dan memperbaiki postur tubuh.

Mengutip laman Alodokter, tanpa sepatu, otot-otot kecil pada area kaki akan bekerja lebih aktif. Hal ini membantu memperbaiki keseimbangan tubuh dengan meningkatkan kemampuan sensasi gerakan otot yang bermanfaat untuk memaksimalkan gerakan tubuh.

Baca juga:

Lari Pagi Efektif Menurunkan Berat Badan? Ini Kata Dokter

Apakah Lebih Aman Lari Tanpa Alas Kaki?
Lakukan secara bertahap. (Foto: Red Bull)

Manfaat lain yang tidak kalah penting dari lari tanpa alas kaki adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Proses metabolisme tubuh akan jadi lebih optimal, termasuk kinerja sistem imunitas tubuh, seperti sel darah putih dan sel darah merah.

Tekanan darah yang tinggi seringkali menjadi penyebab penyakit jantung. Untuk menurunkan tekanan darah, kamu bisa lari tanpa alas kaki. Melakukan lari tanpa alas kaki secara rutin akan mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca juga:

Kapan Sepatu Lari Harus Diganti?

Terlepas dari ragam manfaat lari telanjang kaki, ada risiko yang dapat timbul sebelum memulai aktivitas ini.

Jika lari tanpa alas kaki dilakukan secara tiba-tiba tanpa pemanasan, kemungkinan kaki dapat mengalami cedera lebih tinggi. Terutama jika cara berlari kamu kurang tepat. Hal ini kemudian dapat menyebabkan otot bekerja terlalu keras, sehingga menyebabkan kamu bisa mengalami kram pada betis ataupun mengalami Achilles tendinitis.

Apakah Lebih Aman Lari Tanpa Alas Kaki?
Lari tanpa alas kaki bisa meningkatkan daya tahan tubuh. (Foto: Unsplash/Jordan McQueen)

Ingat juga, aktivitas lari tanpa alas kaki membuat kamu rentan terkena benda-benda tajam atau permukaan tanah yang terlalu panas atau dingin. Lari tanpa alas kaki juga dapat menyebabkan rasa sakit pada telapak kaki. Pada sebagian orang, hal ini bahkan dapat memicu kondisi plantar fascilitis.

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum memulai. Pertama, biasakan untuk lari bertelanjang kaki di dalam ruangan terlebih dahulu. Pilih permukaan tanah di rumput atau tempat yang datar.

Selain itu, cobalah lari tanpa alas kaki di luar ruangan secara bertahap, mulai dengan jalan kaki sembilan menit dan lari satu menit. Setelah terbiasa, tambah durasi secara perlahan. (and)

Baca juga:

3 Sepatu Lari Terbaik, Ada yang Pecahkan Rekor Maraton

#Lari Pagi #Kesehatan #Olahraga Jogging
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan