Apa itu USAID dan Mengapa Mereka Menjadi Target Trump dan Musk? Situsnya Pun Sudah Tak Bisa Diakses
Presiden AS Donald Trump berencana lebur USAID ke Departemen Luar Negeri. (Foto: Partai Republik AS)
MerahPutih.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk menggabungkan USAID dengan Departemen Luar Negeri.
Mengapa USAID dilebur?
Sebab rencana itu bagian dari perubahan besar yang akan mengurangi jumlah karyawan dan menyelaraskan pengeluarannya dengan politik "America First" Trump.
"Trump telah mempercayakan Elon Musk, miliarder yang memimpin upaya untuk mengecilkan pemerintahan federal, untuk mengawasi proyek ini," sebut reuters.com (3/1).
Pada hari Minggu, Trump menyatakan bahwa USAID "dijalankan oleh sekelompok orang-orang radikal gila, dan kami akan menyingkirkan mereka."
Sementara Musk menyebutnya "organisasi kriminal" tanpa memberikan bukti dan mengatakan sudah "saatnya untuk mengakhirinya."
"Para karyawan USAID dilaporkan diminta untuk tidak datang ke kantor pusat agensi tersebut pada hari Senin, sementara sistem internal sedang tidak aktif di tengah pembekuan bantuan luar negeri yang terus berlanjut oleh Presiden Trump," tulis newsweek.com(3/1).
Baca juga:
Elon Musk Sebut USAID Sekumpulan Cacing, Trump Disebut Setuju Tutup
Apa Itu USAID?
USAID adalah lembaga federal yang bertanggung jawab untuk mengelola bantuan luar negeri sipil dan bantuan pembangunan di seluruh dunia.
Didirikan untuk memajukan tujuan kebijakan luar negeri Amerika, USAID menyediakan dana untuk bantuan kemanusiaan, pembangunan ekonomi, promosi demokrasi, dan inisiatif kesehatan global di lebih dari 100 negara.
Pada tahun 2023, USAID mengelola lebih dari USD 40 miliar dalam gabungan alokasi dana. Ini menyedot lebih dari sepertiga dana yang disediakan dalam tahun fiskal di seluruh alokasi Program Luar Negeri dan Terkait serta alokasi Pertanian, yang terkait dengan bantuan pangan internasional.
Siapa Pendiri USAID?
USAID didirikan pada tahun 1961 oleh mantan Presiden John F. Kennedy melalui Undang-Undang Bantuan Luar Negeri.
Agensi ini dibentuk untuk menyatukan dan menyederhanakan upaya pembangunan internasional Amerika Serikat, yang sebelumnya dikelola oleh berbagai lembaga.
Baca juga:
USAID Kolaborasi Bantu ASN dan Warga Tingkatkan Pengelolaan Dana Otsus Papua
Apa Tugas USAID?
USAID ditugaskan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan bantuan kemanusiaan. Ini menjadi prioritas ketika program ini diluncurkan selama Perang Dingin, dengan tujuan untuk melawan pengaruh Soviet di negara-negara berkembang.
USAID sebagian besar didanai oleh Kongres AS melalui proses anggaran federal. Setiap tahun, alokasi dana diberikan kepada agensi ini untuk mendukung program-program pembangunannya, dengan pendanaan yang diarahkan ke wilayah, negara, dan inisiatif tertentu.
Menurut situs web USAID yang sekarang sudah tidak ada, pendanaan USAID berasal dari Kongres.
"USAID bekerja sama dengan Kongres dan Kantor Eksekutif untuk menentukan prioritas. Di seluruh USAID, ada berbagai kebijakan, strategi, dan kerangka kerja yang menguraikan cara kami bekerja," sebut newsweek.com.
Jadi, Trump dan Musk ingin USAID ditutup buat menghemat anggaran dan menyesuaikannya dengan visi mereka. (dru)
Baca juga:
Program 'TALENTA' oleh USAID, Amazon, dan Elitery untuk Perkuat Ekosistem Digital Indonesia
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Zohran Mamdani Resmi Terpilih sebagai Wali Kota New York, Tercatat sebagai Termuda dan Prokemerdekaan Palestina
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Mantan Wapres Amerika Serikat Dick Cheney Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
Elon Musk Luncurkan Pesaing Wikipedia, Namanya Grokipedia Semua Kontennya Ditulis AI
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia