Apa itu Infeksi Ginjal? Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 13 Juni 2022
Apa itu Infeksi Ginjal? Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Kenali gejala infeksi ginjal yang sangat mengganggu kesehatan tubuh. (Foto: Pixabay/rikirisnandar)

Ukuran:
14
Audio:

KONDISI infeksi ginjal biasanya diawali dengan infeksi para salurah kemih, dan bisa merusak ginjal secara permanen apabila tidak segera diobati.

Gejala infeksi ginjal umumnya muncul karena infeksi bakteri, dan paling sering bakteri dari saluran cerna yang keluar dari tubuh melalui tinja. Bakteri tersebut biasanya dapat berpindah, dan masuk ke lubang saluran kemih akibat kebiasaan membersihkan organ kelamin dengan cara yang tidak tepat.

Baca Juga:

Tips Aman Berpuasa untuk Pengidap Gagal Ginjal

Ada beberapa kategori orang yang berisiko infeksi ginjal (Foto: Pixabay/mohamed_hassan)

Perlu diketahui bahwa infeksi ginjal pun bisa terjadi karena bagian tubuh lain, seperti infeksi kulit, katup jantung atau saluran cerna. Kondisi tersebut memungkinkan bakteri menyebar pada ginjal melalui darah, hingga mengakibatkan infeksi ginjal.

Bagi orang yang memiliki riwayat batu ginjal, diabetes, pembesaran kelenjar prostat atau BPH, memiliki kelainan struktur saluran kemih, atau sedang hamil lebih berisiko mengalami infeksi ginjal.

Seperti yang dikutip dari laman alodokter, ada beberapa gejala infeksi ginjal yang perlu kamu ketahui. Pertama yakni demam, karena meningkatnya suhu tubuh atau demam merupakan cara alami tubuh untuk melawan infeksi, termasuk infeksi ginjal. Ketika demam, tubuh pun akan menggigil serta terasa lemas dan berkeringat.

Kemudian, gejala yang kedua yaitu sakit pinggang. Rasa nyeri muncul karena ginjal terletak di punggung bawah. Saat menderita infeksi ginjal, kamu bisa saja mengalami sakit pinggang di salah satu atau kedua sisinya.

Gejala infeksi ginjal yang ketiga ialah mual dan muntah. Ini membuat kamu akan sulit mengonsumsi dan mencerna makanan untuk memenuhi asupan cairan. Ini kerap membuat penderitanya rentan mengalami kekurangan nutrisi serta dehidrasi.

Gejala keempat yaitu nyeri saat buang air kecil. Saat infeksi ginjal, kamu bisa merasakan nyeri ketika buang air kecil. Rasa nyeri itu muncul karena adanya pembesaran pada salah satu atau kedua ginjal, juga iritasi di dinding saluran kemih.

Baca Juga:

Desa Shenshayba Bazaar, Desa Satu Ginjal

ginjal
Kenali sejumlah gejala infeksi ginjal (Foto: Pixabay/OpenClipart-Vectors)

Normalnya, urine tidak berwarna atau hanya sedikit kekuningan. Tapi, pada penderita infeksi ginjal, urine akan tampak keruh dan memiliki aroma tidak sedap. Warna keruh dalam urine disebabkan adanya nanah atau darah pada urine.

Untuk kondisi infeksi ginjal yang cukup berat, biasanya ginjal tidak berfungsi dengan baik dalam membuang racun keluar dari tubuh bersama urine. Orang yang mengalami kondisi itu, biasanya akan menunjukkan gejala lain, seperti gelisah, melantur dan delirium.

Untuk mencegah infeks ginjal, kamu bisa melakukan beberapa cara. Yakni mengonsumsi cairan, terutama air putih. Lalu pastikan buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual. Ini gunanya mencegah penyebaran bakteri yang masuk ke dalam tubuh lewat organ kelamin.

Selain itu, hindari kebiasaan menahan buang air kecil, ini untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada saluran atau kandung kemih. Hindari pemakaian produk kewanitaan yang mengandung parfum atau pewangi. Karena perilaku ini bisa menyebabkan iritasi pada area kelamin dan memicu pertumbuhan bakteri.

Bagi para perempuan, biasakan membersihkan organ intim setelah buang air kecil atau buang air besar dari depan ke belakang. Tujuannya adalah untuk mencegah bakteri menyebar dari anus ke lubang saluran kemih.

Apabila kamu mengalami gejala infeksi ginjal, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan tindakan yang semestinya dan tidak berlanjut. Seperti pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan penunjang untuk penanganan yang tepat. (Ryn)

Baca Juga:

Denervasi Ginjal, Solusi Untuk Hipertensi 'Bandel'

#Kesehatan #Ginjal
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan