Apa Itu Hernia? Ketahui Penyebab hingga Cara Mengobatinya

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 05 April 2024
Apa Itu Hernia? Ketahui Penyebab hingga Cara Mengobatinya

Apa itu hernia dan kaitannya dengan angkat beban? (Foto: Unsplash/Victor)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Awas turun berok! Hal ini sering dikatakan ketika melihat seseorang mengangkat beban yang terlalu berat. Turun berok atau dalam istilah medis disebut dengan hernia. Apa itu hernia? Ini adalah kondisi kesehatan yang terjadi ketika lemak, jaringan, atau bagian dari organ tubuh mendorong melalui titik lemak atau lubang di otot perut atau jaringan ikat.

Pada orang dewasa, kondisi ini paling sering terjadi di selangkangan atau perut. Saat seseorang mengidapnya, ia mungkin melihat atau merasakan adanya tonjolan. Pengidap hernia mungkin juga mengalami rasa sakit yang memburuk selama aktivitas tertentu, misalnya ketika mengangkat sesuatu atau berdiri untuk waktu yang lama.

Seseorang dapat mengalami kondisi ini secara tiba-tiba setelah membungkuk, batuk, tertawa, atau mengangkat beban yang berat. Kebanyakan kondisi ini bersifat eksternal, artinya, jaringan mendorong melalui dinding perut ke arah luar tubuh. Hal tersebut sering menyebabkan tonjolan yang bisa kamu lihat. Namun ia juga bisa terjadi secara internal, yang berarti tetap berada di dalam perut.

Baca juga:

Kenali Gejala-Gejala Hernia

Penyebab hernia

Menurut laman Halodoc, hernia dapat disebabkan oleh melemahnya otot, penuaan, atau ketegangan berulang pada daerah perut dan selangkangan. Ketegangan ini mungkin berasal dari:

- Aktivitas fisik

- Angkat berat

- Obesitas

- Sering batuk

- Sembelit

Pada pria, hernia dapat disebabkan oleh masalah pada kanalis inguinalis, tempat turunnya testis sebelum atau setelah lahir. Ketika otot-otot di saluran ini tidak menutup seperti seharusnya, area tersebut bisa melemah dan menyebabkan kondisi ini terjadi.

Sementara pada perempuan, dapat disebabkan selama kehamilan, ketika tali pusar melewati lubang di otot perut bayi. Pembukaan biasanya menutup segera setelah bayi lahir. Jika otot tidak sepenuhnya menyatu di tengah dinding perut, hernia dapat terjadi saat lahir atau di kemudian hari.

Terdapat beberapa jenis hernia, termasuk hernia inguinalis, femoralis, umbilikalis, hiatus, insisional, epigastrik, spigelian, dan hernia otot.

Baca juga:

Ketahui Penyakit Hernia Pada Perempuan

Pengobatan hernia

Kondisi ini harus ditangani oleh ahli. Dokter akan menentukan penanganan yang tepat sesuai jenis hernia dan kondisi pasien. Penanganan hernia yang utama adalah dengan cara operasi.

Pada operasi hernia, jaringan yang keluar akan dikembalikan ke tempatnya. Setelah itu, lubang tempat keluarnya hernia akan ditutup atau diperkuat sehingga hernia tidak berulang.

Pada hernia yang ringan, dokter akan mengembalikan organ yang menonjol ke dalam perut dengan menggunakan jari dan tangan (reduksi). Sementara pada anak dengan hernia umbilikus yang ringan, dokter akan menyarankan untuk kontrol rutin.

Pada beberapa jenis hernia, misalnya hernia hiatus atau hernia diafragma, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengurangi keluhan seperti sensasi terbakar di dada.

Pencegahan hernia

Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hernia:

- Berhenti merokok

- Berolahraga secara rutin

- Menjaga berat badan ideal

- Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang

- Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit

- Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban

- Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat

- Memeriksakan diri ke dokter jika mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh. (*)

Baca juga:

Benarkah Olahraga Angkat Beban Bisa Sebabkan Hernia?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan