Apa itu dan Dampak Gegar Otak Seperti yang Dialami Marc Marquez

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 22 Maret 2022
Apa itu dan Dampak Gegar Otak Seperti yang Dialami Marc Marquez

Marc Marquez mengalami highside. (Foto: KabarOto)

Ukuran:
14
Audio:

MALANG nasib Marc Marquez, pembalap MotoGP dari tim Repsol Honda yang mengalami crash tunggal pada saat sesi pemanasan jelang balapan di hari pertama mulai di sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (20/3/2022).

Kecelakaan yang menimpa Marquez terjadi pada tikungan 7. Karena benturannya sangat kuat, Motor balap RC213V yang digunakan pembalap asal Spanyol itu terpelanting. Akibat dari benturan yang sangat kuat itu, Marquez dinyatakan alami gegar otak.

Dilansir dari Alodokter, gegar otak adalah cidera otak trumatis (TBI) yang menyebabkan terganggunya fungsi otak untuk sementara. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pukulan atau hantaman benda tumpul, terjatuh dari tempat yang tinggi maupun cedera saat berolahraga. Orang yang mengalami gegar otak tidak boleh disepelekan, karena gejala gegar otak terkadang bisa mirip dengan cedera kepala yang cukup parah.

Baca Juga:

Gegar Otak, Marc Marquez Batal Ikut Balapan di MotoGP Mandalika

Gegar otak ringan

otak
Gegar otak ringan dengan gejala berupa nyeri kepala ringan. (Foto: Pexels/MART PRODUCTION)


Seseorang dapat dikatakan mengalami gegar otak ringan dengan gejala berupa nyeri kepala ringan, benjolan di kepala, atau pusing hanya dalam waktu yang sebentar atau tidak lebih dari 15 menit. Orang yang mengalami gegar otak ringin umumnya tidak mengalami gejala pingsan atau kehilangan kesadaran.

Gegar otak sedang

otak
Gejalanya mirip gegar otak ringan namun bertahan selama 15 menit. (Foto: Pexels/cottonbro)


Gejala gegar otak sedang umumnya mirip dengan gegar otak ringan, namun gejalanya bertahan lebih dari 15 menit. Mereka yang mengalami gegar otak sedang umumnya tidak mengalami kehilangan kesadaran dan mereka bisa kembali beraktivitas setelah hilang.

Gegar otak berat

otak
Gegar otak berat biasanya ditandai dengan gejala kehilangan kesadaran. (Foto: Pexels/MART PRODUCTION)


Ditandai dengan kehilangan kesadaran, bahkan hanya untuk beberapa detik. Selain itu, orang yang mengalami gegar otak berat bisa jadi merasakan beberapa gejala lain. Seperti sakit kepala yang menetap atau bertambah berat, kesulitan menjaga keseimbangan tubuh, dan kehilangan ingatan (amnesia).

Baca Juga:

Tidak Bisa Tidur Karena Otak Terasa Penuh? Ikuti 3 Tips Ini

Gejala gegar otak

cowk
Gejala gegar otak bisa muncul dalam waktu beberapa menit atau beberapa hari setelah kejadian benturan. (Foto: Pexels/Kindel Media)


Salah satu ciri yang perlu dicurigai dari gegar otak adalah munculnya memar atau luka di kepala. Selain itu, gejala gegar otak juga bisa muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa hari setelah terjadinya benturan di kepala.

Berikut adalah beberapa gejala gegar otak yang biasanya terjadi:


• Mual dan muntah


• Merasa kebingungan

• Penglihatan kabur


• Sensitif terhadap cahaya atau suara


• Sulit konsentrasi atau berpikir


• Susah tidur


• Telinga berdengung


• Perubahan perilaku, seperti mudah murah atau sulit mengatur emosi


Pada kasus gegar otak yang dialami oleh Marc Marquez, gejala akan membaik dalam beberapa hari atau pekan. Namun, pada kasus gegar otak berat, gejala yang muncul biasanya tidak akan membaik atau justru bisa semakin parah, sehingga membutuhkan pertolongan medis dengan segera.

Kamu perlu mewaspadai adanya gegar otak berat dan segera periksakan diri ke dokter, jika mengalami beberapa gejala berikut:


• Sakit kepala parah yang tidak kunjung hilang atau tidak membaik dengan penggunaan
obat pereda nyeri


• Muntah-muntah


• Hilang kesadaran


• Keluar darah dari hidung atau telinga


• Kejang


• Kesulitan atau tidak bisa bicara


• Sakit pinggang atau kaku berat di bagian leher, kepala, atau punggung


• Kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak tubuh,


• Kesemutan atau mati rasa di tangan, kaki, atau jari tangan dan kaki

• Kesulitan menjaga keseimbangan dan berjalan


• Kehilangan ingatan atau amnesia


• Gangguan pernafasan. (jul)

Baca Juga:

Kopi Mampu Meningkatkan Kemampuan Otak

#Kesehatan #MotoGP #Marc Marquez
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Olahraga
Alex Marquez Finis Terdepan di MotoGP Catalunya 2025, Memutus Dominasi Kemenangan Sang Kakak
Alex berhasil comeback dari hasil yang kurang memuaskan di Sprint Race MotoGP Catalunya 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Alex Marquez Finis Terdepan di MotoGP Catalunya 2025, Memutus Dominasi Kemenangan Sang Kakak
Indonesia
Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2025 Baru 30%, MGPA: Detik-Detik Akhir Baru Meningkat
MGPA dan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) telah membuka penjualan tiket sejak Februari 2025
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2025 Baru 30%, MGPA: Detik-Detik Akhir Baru Meningkat
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan