Apa itu Crab Mentality dan Seperti Apa Ciri-cirinya?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Agustus 2021
Apa itu Crab Mentality dan Seperti Apa Ciri-cirinya?

Crab mentality bisa merugikan banyak orang jika dibiarkan begitu saja. (Foto: Pixabay/WikiImages)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AWAS, orang dengan crab mentality ternyata ada di mana-mana. Crab mentality merupakan gangguan jiwa yang membuat penderitanya ingin maju, sukses, dan menjadi sosok terpandang sendirian. Dia tidak ingin ada satu orang pun yang terlihat 'lebih' daripada dirinya. Coba ingat lagi, kamu pasti pernah deh bertemu dengan orang seperti ini.

Salah satu slogan yang populer dari crab mentality adalah 'jika saya tidak bisa memilikinya, maka kamu juga tidak boleh memilikinya'. Sayangnya ketika orang dengan crab mentality mencapai sebuah kesuksesan, dia tidak ingin ada temannya meraih posisi yang sama dengannya.

Terdengar mengerikan bukan? Namun ini lah kenyataannya. Melansir laman faq, orang dengan crab mentality sebenarnya ingin sukses tetapi terhalang dengan keraguan dan ketakutan untuk keluar dari zona nyaman. Mereka berharap teman-temannya juga akan diam di tempat yang sama seperti dirinya. Ini dia ciri-cirinya.

Baca juga:

Mau Tahu Kepribadian Seseorang? Lihat Tali Sepatunya

1. Hobi menyalahkan orang lain

Apa itu Crab Mentality dan Seperti Apa Ciri-Cirinya?
Tidak pernah merasa bersalah. (Foto: Pixabay/Tumisu)

Saking inginnya dianggap yang paling baik, sukses, dan tak tercela, orang dengan crab mentality tidak akan ragu untuk menjatuhkan lawannya dengan fitnah.

Ketika membuat sebuah kesalahan, penderita akan mengatur strategi agar si bos menyalahkan rekan kerja yang lain. Ia juga tidak akan merasa malu untuk menyalahkan orang lain secara terang-terangan meskipun semua orang mengetahui siapa yang sebenarnya salah.

2. Terlalu percaya diri

Apa itu Crab Mentality dan Seperti Apa Ciri-Cirinya?
Merasa dirinya yang paling terbaik. (Foto: Pixabay/RyanMcguire)

Percaya diri sih boleh-boleh saja, tapi kalau berlebihan juga tidak baik. Orang dengan crab mentality seringkali dianggap sebagai sosok yang insecure. Padahal di beberapa kesempatan, ia justru terlalu percaya diri loh.

Kok bisa? Begini penjelasannya. Ketika sedang mengerjakan sebuah proyek, ia akan menganggap hasil karyanya yang paling terbaik karena merasa dirinya yang paling sukses.

Tapi saat orang lain memberikan tanggapan, ia tidak akan menerima kritikan sebagai motivasi melainkan hinaan yang sangat menyakitkan hati. Itu lah kenapa mereka seringkali menyimpan dendam terhadap orang-orang yang bertentangan dengannya.

Baca juga:

5 Tipe Kepribadian dalam Menghadapi Konflik di Tempat Kerja

3. Hobi bergosip

Apa itu Crab Mentality dan Seperti Apa Ciri-Cirinya?
Sering membicarakan orang lain. (Foto: Pixabay/RobinHiggins)

Berurusan sama si mental kepiting paling enggak enak, apalagi ketika kamu tak sengaja menyinggung perasaannya. Dia lebih memilih untuk membicarakan hal buruk tentangmu ketimbang mengutarakan perasaannya dan mencari solusi.

4. Tidak mau kerja sama dengan orang lain

Apa itu Crab Mentality dan Seperti Apa Ciri-Cirinya?
Selalu menolak tawaran kerja sama. (Foto: Pixabay/geralt)

Karena ingin dianggap sukses sendirian, tak heran jika orang dengan crab mentality enggan bekerja sama dengan orang lain. Pokoknya kesuksesan hanya boleh dimiliki oleh dirinya sendiri. Mending jauh-jauh ya dari orang seperti ini, daripada kamu mengalami kerugian. (Mar)

Baca juga:

Mengenal Skizoid, Gangguan Kepribadian Sulit Dideteksi

#Kepribadian #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Bagikan