Antisipasi Banjir, Pemkot Jakpus Bangun 302 Sumur Resapan


Sumur resapan di wilayah Jakarta Pusat. Foto: SDA Jakpus
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat membuat ratusan sumur resapan. Ini sebagai upaya mengantisipasi banjir atau genangan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air, Ahmad Saeful mengatakan, sekitar 302 sumur resapan telah dibangun. Sumur resapan imi tersebar di delapan kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Pusat.
Baca Juga
Waspada, Indonesia bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
"Ini tersebar di 8 kecamatan wilayah Jakarta Pusat,“ kata Saeful didampingi Ka.sie Pemeliharaan SDA Jakpus, Glen Santista saat di Jakarta, Minggu (22/11).
Adapun sumur resapan yang sudah dibangun. Yakni di kecamatan Cempaka Putih ada 81, Johar Baru sebanyak 22 sumur, Kemayoran ada 34 dan Menteng 32 sumur.
Kemudian, di Sawah Besar ada 14 sumur resapan, Senen sebanyak 34, Tanah Abang 55 sumur dan Gambir 30 buah.

Ia menuturkan, sumur resapan yang di bangun ada yang di Puskesmas, Kantor Kecamatan, jalur hijau serta lainnya. Sedangkan, kecamatan Gambir sumur resapan di buat di area Monas yaitu area kandang rusa.
"Sumur resapan memiliki diameter satu meter dengan kedalaman bervariasi yakni 2.5 sampai 4 meter tergantung muka air dangkalnya," ungkapnya.
Ia menjamin, pekerjaan pembuatan sumur resapan akan selesai akhir Desember 2020. “Mudah dengan dibangunnya sejumlah sumur resapan dapat meminimalisir genangan atau banjir di wilayah Jakarta Pusat, “ harap Saeful.
Baca Juga
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta seluruh jajarannya mewaspadai banjir akibat fenomena alam La Nina yang bisa mengakibatkan cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir.
"Kita tahu bahwa tahun ini akan ada fenomena La Nina dan ini mengakibatkan curah hujan yang jauh lebih intensif dari biasanya," kata Anies di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11) lalu.
Anies mengatakan, sistem drainase Jakarta memiliki ambang batas rata-rata kapasitas maksimal untuk menampung 100 milimeter hujan per hari.
Menurutnya, apabila turun hujan dengan curah di bawah 100 milimeter, maka jajarannya harus memastikan Jakarta aman dari banjir.
Sebaliknya, apabila curah hujan berada di angka di atas 100, seperti pada awal 2020, maka seluruh jajaran Pemprov DKI harus bersiaga menghadapi bencana banjir besar.
Awal tahun 2020 curah hujan di Jakarta mencapai sebesar 377 milimeter per hari, artinya 3,7 kali lipat dari kapasitas sistem drainaes rata-rata Jakarta.
"Sehingga, tanggung jawab kita ketika ini terjadi ada dua kunci. Satu, memastikan seluruh warga selamat. Tanggung jawab kita memastikan seluruh semua selamat jangan ada korban," kata Anies. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DPRD Minta Gubenur Pramono Duduk Bareng Cari Solusi Banjir, Jangan Malah Menyalahkan Jabar

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Jawab Pernyataan Komeng soal Jawa Barat Penyebab Banjir Jakarta, Pramono: Tak Sepenuhnya Akibat Daerah Penyangga

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Terendam Banjir Selasa (16/9) Siang, BPBD Minta Warga Tetap Waspada Potensi Genangan Air

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter
