Kesehatan Mental

Anhedonia, Ketika yang Baru Tidak Menarik Lagi

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 21 November 2020
Anhedonia, Ketika yang Baru Tidak Menarik Lagi

Ketika pandemi membuat orang kehilangan ketertarikan. (Foto: Unsplash/Jelle van Leest)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PANDEMI menyebabkan kamu tidak dapat melakukan hal-hal yang kamu sukai. Seperti menghadiri perayaan atau berkumpul dengan orang-orang terkasih di akhir pekan. Meskipun kondisi ini sulit diterima, tapi kita semua harus beradaptasi dan menemukan kesenangan dalam kesempatan yang masih bisa kita dapat.

Sebaiknya mengisi hari dengan tontonan favorit atau memesan makanan kesukaan. Namun, bagaimana jika serial baru dan makan makanan enak tidak lagi membawa kebahagiaan yang sama? Bila kamu merasa tidak menikmati apa pun lagi? Bahkan, hal baru tidak menarik untuk dilihat dan dialami.

Baru Saja:

Cara ini Ampuh Mengasah Mental Juara dalam Diri

mental
Bila tiba-tiba semuanya menjadi sangat biasa saja. (Foto: Pexels/Kaboompicscom)

Hilang atau berkurangnya kemampuan untuk merasakan kebahagiaan dari hal-hal biasanya kamu nikmati dinamakan anhedonia. Meskipun anhedonia tampak seperti kebosanan, perbedaannya adalah kondisi ini disertai dengan hilangnya motivasi untuk mencoba berbagai hal baru. Seseorang dengan anhedonia merasa tidak ada gunanya mencoba apa pun, karena tidak ada lagi yang terasa enak.

Anhedonia adalah gejala umum dari gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Sejak awal pandemi, gangguan ini meningkat, jadi bukan tidak mungkin anhedonia memengaruhi lebih banyak orang pada tahun 2020.

Meskipun demikian, bila Anda sebelumnya tidak pernah didiagnosis dengan depresi klinis, masih dapat mengalami depresi situasional atau anhedonia situasional. "Itu adalah sesuatu yang dialami banyak orang, setidaknya pada satu titik dalam hidup mereka," kata Miranda Nadeau, PhD, seorang psikolog berlisensi di Austin, Texas seperti dlansir dari realsimple (18/11).

Berikut langkah-langkah mengatasi anhedonia:


1. Perubahan gaya hidup

olahraga
Olahraga atau lakukan kegiatan yang lebih banyak bergerak. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

“Beberapa individu mungkin memiliki kerentanan genetik untuk memiliki tingkat dopamin yang sedikit tidak seimbang,” kata Tiffany Ho, PhD, dari UC San Francisco. Banyak hal yang membantu menyeimbangkan kadar dopamin, seperti tidur yang cukup, berolahraga atau lebih banyak gerak, makan makanan sehat secara konsisten, dan terlibat dalam interaksi sosial yang penting.


2. Penggunaan elektronik

elektronik
Perlahan kurangi penggunaan gawai. (Foto: Pexels/Pixabay)

Selama pandemi, perangkat elektronik kami telah menjadi jendela utama untuk dunia dan satu sama lain. Ketika otak kita terbiasa menghargai isyarat yang datang terutama dari ponsel dan komputer, itu dapat menumpulkan kemampuan untuk merasakan kenikmatan dari pengalaman non-elektronik. Perlahan-lahan mengurangi penggunaan elektronik pada jam-jam menjelang waktu tidur.

Baca Juga:

Humor Efektif Digunakan dalam Mendisiplinkan Anak

3. Restrukturisasi

otak
Ubah pandangan buang hal negatif. (Foto: Unsplash/Simona Andreas)

Orang yang mengalami anhedonia sering memiliki kepercayaan dalam tiga kategori. Kamu mungkin memiliki pandangan negatif tentang diri sendiri, dikombinasikan dengan pandangan negatif tentang dunia. Bila dalam situasi dan kondisi saat ini tidak mengherankan, kombinasi dengan pandangan negatif tentang masa depan, seperti 'ini tidak akan menjadi lebih baik' atau 'saya akan selalu pergi merasa seperti ini'. Tinjau ulang semua informasi yang diterima otak, Nadeau menjelaskan, tidak hanya melihat aspek negatif, tetapi juga aspek netral dan positif. Setelah melakukan ini, nilai kembali suasana hati tanpa menghakimi.

4. Pikiran netral

netral
Netralkan pikiran untuk melawan pikiran negatif. (Foto: Unsplash/Louis Hansel)

Selain mengevaluasi pikiran negatif kamu, luangkan waktu untuk menciptakan pikiran netral untuk melawannya, kata Nadeau. Misalnya, pikiran netral bisa jadi, "Meskipun saya dan teman saya tidak sedekat dulu, dia tetap memperhatikan saya."


5. Catatan harian

catatan
Buatlah catatan dalam diary meskipun hanya satu-dua kata. (Foto: Pexels/Pixabay)

Mencantumkan hal-hal sederhana yang kamu syukuri dalam jurnal membawa aspek positif kehidupan yang terlupakan. Kamu mungkin bersyukur memiliki makanan di piring atau memiliki bantal untuk mengistirahatkan kepala setiap malam, berbagai hal lainnya yang sudah dinikmati. Cobalah lakukan ini setiap hari, meskipun kamu hanya menuliskan satu atau dua hal.

Setelah itu, cobalah melakukan sesuatu yang dulu disukai, tetapi jangan fokus untuk menerima kesenangan darinya. Mulailah dengan semburan waktu kecil yang dapat diatur, menghabiskan 15 menit menonton acara TV atau berjalan-jalan di luar.

Meskipun tips di atas dapat menjadi titik awal yang bermanfaat, jika anhedonia (atau depresi) telah ada sejak lama. Bila mulai memengaruhi kemampuan kamu dalam melakukan aktivitas sehari-hari, carilah psikolog atau psikiater untuk memberikan layanan profesional. (Aru)

Baca Juga:

Ketergantungan Media Sosial Menimbulkan Sindrom FOMO

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan