Anggaran Kementerian HAM Dipangkas Rp 60 Miliar, Menteri Pigai Pastikan Tak Potong Gaji Pegawai
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Kebijakan efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto berimbas pada pemotongan anggaran Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM).
Mulanya pagu alokasi anggaran tahun 2025 Kementerian HAM sebesar Rp 174 miliar. Namun saat ini dipangkas sebesar Rp 60 miliar.
Hal itu disampaikan Menteri HAM Natalius Pigai dalam rapat kerja dengan Komisi XIII DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (13/2).
Baca juga:
Ada 17 Kementerian dan Lembaga yang Tak Kena Dampak Pemangkasan Anggaran, Kenapa?
Pigai menyampaikan anggaran efektif yang bisa dikelola kementerian yang dipimpinnya usai terkena efisiensi kini sebesar Rp 113,8 miliar.
"Anggaran Rp 174 miliar total efisiensi adalah Rp 60 miliar, kami dapat Rp60 miliar dan setelah efisiensi anggaran yang ada di kantor saat ini Rp 113 miliar," ungkap Pigai.
Baca juga:
Meski terkena efisiensi anggaran, ia memastikan tidak akan melakukan pemotongan gaji serta tunjangan para pegawai Kementerian HAM.
"Yang jelas gaji satupun kami tidak motong karena itu penting," pungkasnya. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Ruang Pelayanan HAM di Kantor KemenHAM Dinamakan Marsinah, Natalius Pigai Bocorkan Makna di Baliknya
Setahun Pemerintahan Prabowo, Komisi XIII Minta Penegakan HAM Harus Nyata bukan sekadar Narasi
Desak Ada Area Demo di Komplek DPR, Menteri HAM Tegaskan Jalankan Amanat Prabowo
Menteri Pigai Tagih Janji Mangkrak 10 Tahun DPR Bangun Alun-Alun Demokrasi
Prabowo: Efisiensi Anggaran Jangan Diartikan Potong Transfer Daerah
Tunjangan Rumah Anggota DPR Rp 50 Juta Tuai Kritik, Dituding Abaikan Efisiensi Anggaran
Belanja Negara Tahun 2026 Tembus Rp 3.700 Triliun! Prabowo Pastikan Efisiensi Anggaran Tetap Berlangsung
Resmi Larang Pengibaran Bendera One Pice, Pemerintah Merujuk Aturan PBB
Natalius Pigai Siapkan UU Baru Pasca Insiden Perusakan Rumah Ibadah Kristen di Padang