Amazon Mulai Pengiriman Satu Jam Sampai dengan Drone


Amazon Prime Air bisa kirimkan obat dalam waktu kurang dari satu jam. (Foto: Amazon)
PERCEPATAN perjalanan perdagangan online yang relatif lambat dengan pengiriman melalui udara masih terus berlanjut. Kini, pelanggan di Texas dapat menerima obat-obatan mereka dari Amazon melalui pengiriman drone nan super cepat.
Amazon merilis layanan pengiriman obat-obatan untuk pelanggan Amazon Pharmacy pada Rabu (18/9). Layanan yang disebut Prime Air itu saat ini hanya tersedia untuk pelanggan di College Station, Texas.
Amazon mengklaim drone mereka mampu mengirimkan obat dalam waktu kurang dari satu jam setelah pengguna mengklik untuk memesan. Perusahaan itu menyatakan mampu memenuhi 500 jenis obat berbeda untuk mengobati penyakit seperti flu, pneumonia, dan asma.
Baca juga:
Amazon akan Siapkan Paket Berbasis Iklan untuk Prime Video

“Drone kami terbang melintasi lalu lintas, menghilangkan waktu berlebih yang mungkin dihabiskan paket pelanggan saat transit di jalan,” kata Calsee Hendrickson, direktur manajemen produk dan program di Prime Air.
“Itulah keunggulan pengiriman drone, dan obat-obatan adalah hal pertama yang pelanggan kami ingin kirimkan dengan cepat melalui drone. Kecepatan dan kenyamanan menjadi prioritas utama dalam belanja kesehatan,” tambah Hendrickson.
Drone akan beroperasi dalam jarak sekitar 130 hingga 400 kaki dari permukaan tanah dan menghindari rintangan umum seperti kabel listrik dan orang-orang dengan menggunakan perangkat lunak bawaan.
Drone juga akan memiliki jaringan saraf onboard yang akan mencoba mengidentifikasi objek dan fitur melalui umpan kamera. Setibanya di sana, ia akan turun ke penanda pengiriman dan melepaskan muatannya sebelum lepas landas kembali ke pusat pemenuhan Amazon.
Baca juga:
Awal Tahun Depan, Amazon Luncurkan Prototipe Satelit Internet

Pada tahun 2020, Administrasi Penerbangan Federal memberikan izin kepada Amazon untuk mulai menggunakan drone sebagai bagian dari armada pengiriman perusahaan.
Amazon harus membuktikan kepada pemerintah bahwa drone-nya dapat mengirimkan paket dengan aman, termasuk serangkaian dokumen termasuk manual, dokumen pemeliharaan, dan rencana penerbangan.
Namun, jalan menuju peluncurannya penuh gejolak. Bahkan, seorang manajer yang bekerja di Prime Air menuduh perusahaan memecatnya setelah dia menyampaikan kekhawatirannya mengenai program pengiriman drone tersebut.
Seorang juru bicara Amazon membantah tuduhan itu dengan menyatakan: “Tuduhan ini salah dan kami berharap dapat membuktikannya di pengadilan.” (waf)
Baca juga:
Amazon Luncurkan Fitur AI untuk Bantu Penjual Deskripsikan Produk
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
