Awal Tahun Depan, Amazon Luncurkan Prototipe Satelit Internet
Amazon akan luncurkan roket perdana awal 2023. (Foto: Amazon)
AMAZON bersiap meluncurkan dua satelit uji untuk konstelasi internet satelit Project Kuiper, yang dibangun demi bersaing dengan layanan seperti SpaceX Starlink dan OneWeb.
Seperti dilaporkan The Verge, Rabu (12/10), perusahaan mengatakan prototipe yang diberi nama Kuipersat-1 dan Kuipersat-2 itu, akan meluncur ke orbit dengan roket Vulcan Centaur dari United Launch Alliance (ULA) pada awal 2023.
Perusahaan mengatakan peluncuran itu dilakukan demi melakukan tes pada teknologi jaringan satelit mereka dengan data dari luar angkasa. Data tersebut akan membantu menyelesaikan desain, penyebaran, dan rencana operasional untuk sistem satelit komersial mereka.
Peluncuran itu sejatinya memang sedikit terlambat daripada rencana awal Amazon tahun lalu. Perusahaan awalnya mengumumkan akan meluncurkan prototipe pada Q4 2022, menggunakan roket yang sama sekali berbeda dari peluncuran mendatang bernama ABL Space Systems.
Baca juga:
Amazon Luna, Platform Cloud Gaming Mirip Google Stadia
Awal tahun 2023 memang tidak terlalu jauh, tetapi masih banyak hal yang harus dilakukan agar peluncuran dapat dilakukan sesuai jadwal. Pertama, Amazon harus benar-benar menyelesaikan pembangunan satelit yang menurut perusahaan akan selesai akhir tahun ini.
"Roket itu belum selesai dibangun," kata ULA, Rabu (12/10). Mereka mengharapkan Vulcan dirakit sepenuhnya pada November dan diuji pada Desember. Namun, untuk saat ini, Amazon masih harus menginstal mesin. Itu juga bukan platform peluncuran final, melainkan penerbangan uji pertama roket.
Kedua perusahaan memiliki tenggat yang harus dipenuhi. ULA harus meluncurkan Vulcan sebanyak dua kali sebelum Q4 2022 berakhir untuk membuktikan bahwa roket itu cukup andal untuk menjalankan misi Angkatan Luar Angkasa AS.
Baca juga:
Amazon Prime Peringatkan Pelanggan Adanya Penipuan
Sementara itu, Amazon harus meluncurkan setengah satelit mereka pada 2026 untuk mempertahankan lisensi FCC mereka. Itu memang lebih jauh daripada akhir tahun depan. Namun, mengingat konstelasi Amazon akan terdiri dari 3.236 satelit, itu akan membutuhkan beberapa peluncuran dalam beberapa tahun mendatang.
Tiga puluh delapan di antaranya akan menggunakan Vulcan, sedangkan beberapa lainnya akan menggunakan roket dari Arianespace dan Blue Origin karya Jeff Bezos. Perusahaan yang tidak ada dalam daftar mitranya ialah SpaceX, yang telah digunakan oleh penyedia satelit lain seperti Lynk dan AST SpaceMobile untuk meluncurkan peralatan ke luar angkasa.
Begitu armada satelit berada di orbit, Amazon mengatakan rencana mereka ialah memberikan broadband yang cepat dan terjangkau ke komunitas yang belum terlayani dan kurang terlayani di seluruh dunia. Untuk itu, mereka juga memiliki perjanjian dengan Verizon untuk bertindak sebagai backhaul untuk menara seluler LTE atau 5G jarak jauh. (waf)
Baca juga:
Amazon Prime Day Tawarkan Lebih dari 30 Game Gratis
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana
OPPO Find N6 Sudah Masuk Uji Coba di India, Siap Meluncur dalam Waktu Dekat!
Kamera Samsung Galaxy S27 Ultra Dinilai Mengecewakan, tak Banyak Perubahan?