Alasan Penjualan Surat Utang Negara Makin Diminati
Uang dolar AS dan uang rupiah, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/aa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
MerahPutih.com - Surat Utang Negara saat ini menjadi primadona warga untuk diburu sebagai instrumen investasi, termasuk oleh asing. Setiap lelang, jumlah peminat melampaui dari target yang ditetapkan Kementerian Keuangan.
Di mana, lelang SUN pada 30 April 2024, total incoming bids investor asing pada lelang SUN meningkat signifikan menjadi Rp 8,81 triliun dari Rp 2,94 triliun pada lelang SUN sebelumnya.
Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp 4,53 triliun atau 51,43 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp3,23 triliun atau 15,05 persen dari total awarded bids.
Permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 56,77 persen dari total incoming bids dan 76,74 persen dari total awarded bids.
Baca juga:
Pemerintah Tambah Utang Rp 5,07 dari Jual Surat Utang Syariah
Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp 14,27 triliun (28,42 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp 8,45 triliun (39,3 persen dari total awarded bids).
Total incoming bids pada lelang akhir bulan ini, menjadi Rp 50,2 triliun dari Rp32,34 triliun pada lelang SUN sebelumnya.
“Hal ini didukung oleh indikator perekonomian domestik yang konstruktif, antara lain solidnya kinerja APBN sampai akhir triwulan I 2024 dengan mencatat surplus sebesar Rp8,1 triliun, dan meningkatnya likuiditas domestik dengan pertumbuhan money supply (M2) pada bulan Maret lalu,” kata Direktur Surat Utang Negara Deni Ridwan di Jakarta, Selasa (30/6).
Deni menambahkan volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan oleh faktor global, seperti ekspektasi tingkat bunga tinggi the Fed untuk waktu yang lebih lama (high for longer) dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, mendorong kenaikan tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) secara umum.
Baca juga:
Pemerintah Tarik Rp 22,6 Triliun Dari Lelang Surat Utang
Hal itu menyebabkan Weighted Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 4 sampai dengan 5 basis poin (bps) dibandingkan dengan level imbal hasil (yield) pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya.
“Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,5 triliun pada lelang SUN hari ini,” ujar Deni.
Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2024.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Perusahaan Swasta Mulai Beli Patriot Bond, Jatuh Tempo 21 Oktober 2032
Menkeu Purbaya Ultimatum Kementerian Lembaga, Dana Tidak Terserap Bakal Digunakan Bayar Utang
Rencana Utang Kereta Cepat 'Numpang' APBN Bikin BUMN Sehat Jadi 'Sakit', DPR Minta Jangan Korbankan Duit Rakyat Buat Whoosh
Menkeu Purbaya Yakin Danantara Bisa Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh, Pakai Dividen BUMN
Proyek Kereta Cepat Whoosh Program Jokowi Jadi Beban, Kontrak Awal Proyek Ini Harus Disisir Ulang
PKS Dukung Menkeu Tidak Gunakan APBN Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh
Utang KCIC Bikin BUMN Pusing Tujuh Keliling, DPR Ingatkan Jangan Sampai Negara Ikutan Rugi
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
DPR Desak OJK Hapus Pasal 'Debt Collector' di POJK 22/2023, Utang Wajib Perdata!
Defisit Anggaran Bakal Capai Rp 698 Triliun di 2026, Menkeu Pede Tarik Utang Berkurang