Alasan Pembatasan Celana Berwarna Putih di Sepakbola Perempuan


Beberapa tim sepakbola perempuan tidak menggunakan celana putih di Piala Dunia 2023. (Foto: Englandfootball)
TAK ada celana putih dalam tim sepakbola perempuan Inggris di Piala Dunia Sepakbola Perempuan 2023. Sebelumnya, tim ini identik dengan kostum serbaputih: kaos dan celana putih.
Tim Inggris tak sendirian. Beberapa tim lain seperti Kanada, Prancis, Nigeria, dan Korea Selatan juga meninggalkan celana berwarna putih. Mereka menggantinya dengan warna lain.
CNN melansir, jumlah tim yang mengenakan celana berwarna putih menurun dibandingkan tim dalam ajang serupa pada 2019.
Langkah ini bukanlah tanpa sebab. Ternyata ini bagian dari tren kesadaran yang sedang berkembang. Dan tidak terbatas pada sepakbola, tetapi juga pada cabang lain. Tujuannya untuk mengatasi kecemasan datang bulan atau haid di kalangan atlet perempuan di sepakbola dan rugby.
Baca juga:
Atlet Perempuan Transgender Dilarang Ikut Kompetisi Olahraga Atletik

Penghindaran celana berwarna putih bermula dari tim rugby perempuan Irlandia. Kala itu mereka menukar celana pendek putihnya dengan biru tua. Penyelenggara pertandingan meloloskan keinginan mereka dan mengizinkannya mengenakan celana pendek berwarna gelap di bawah pakaian mereka yang serba putih untuk kali pertama.
Setelah Inggris merilis jersey terbarunya, Lauren Hem, striker tim Inggris, menyebutnya sebagai keputusan tepat. “Keputusan untuk beralih dari celana pendek putih ke biru adalah langkah besar ke arah yang benar” ujar Lauren Hemp, seperti dikutip edition.cnn.com.
“Kami sekarang dapat merasa nyaman ketika haid pada waktu yang tidak tepat,” tambahnya.
Baca juga:

Menurutnya pula, beralih dari menggunakan celana pendek berwarna terang sangat menyenangkan. Kini pemain sepakbola perempuan tidak memiliki kekhawatiran. Mereka dapat lebih fokus pada permainan di lapangan.
Sementara itu, Allison Smith, asisten profesor kepemimpinan dan administrasi olahraga di University of Massachusetts Boston, mendukung keputusan tersebut. Menurutnya, itu langkah kecil yang berdampak besar.
“Menghilangkan celana pendek putih adalah hal yang sangat kecil yang menunjukkan dampak besar yang mulai dirasakan oleh olahragawan perempuan,” sebut Allison.
Banyak pihak berharap gerakan mengganti celana putih dalam olahraga perempuan membantu membuat menstruasi tidak lagi menjadi topik yang tabu. Karena kenyamanan berpakaian berkaitan dengan kepercayaan diri seseorang, sementara kepercayaan diri seseorang berpengaruh terhadap totalitas permainan seseorang di lapangan, maka keputusan ini dinilai ikut mendongkrat performa tim keseluruhan. (zvw)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Mohamad Kusnaeni Optimis Indra Sjafri Mampu Mempertahankan Medali Emas SEA Games 2025

Sempat Tertinggal Paruh Pertama, Barcelona Bawa Pulang 3 Poin dari Kandang Real Oviedo

Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Hari Ini: 26–29 September 2025

Daftar Lengkap 28 Skuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia Lawan Arab Saudi dan Irak

Lamine Yamal Gagal Raih Balon d'or 2025, Presiden LaLiga Sebut Ada Faktor Usia yang Jadi Penghalang Utama

Susah Payah Arsenal Menembus Benteng Pertahanan Port Vale Berujung Lolos ke Babak Keempat Carabao Cup 2025

Hasil Coppa Italia: Tanpa Jay Idzes, Sassuolo Dilumat Como 1907 3 Gol Tanpa Balas

Hasil Lengkap Putaran Ketiga Piala Liga Inggris, Burnley Secara Mengejutkan Disingkirkan Cardiff City

Raja Takhta Sepak Bola Wanita: Aitana Bonmati Raih Ballon d'Or Ketiga Beruntun

Ousmane Dembele Sabet Ballon d'Or 2025, Kalahkan Lamine Yamal untuk Kedua Kalinya
