Atlet Perempuan Transgender Dilarang Ikut Kompetisi Olahraga Atletik


Ilustrasi. Atlet perempuan transgender dilarang ikut kompetisi. (Unsplash/Nicolas Hoizey)
FEDERASI Atletik Dunia (World Athletics) menegaskan atlet perempuan transgender tidak lagi di izinkan berkompetisi dalam pertandingan atletik perempuan. Presiden World Athletics, Sebastian Coe, menuturkan perempuan transgender dilarang berkompetisi terlepas dari tingkat testosteron mereka.
“Dewan World Athletics telah setuju untuk mengecualikan atlet transgender laki-laki atau perempuan yang telah melalui pubertas pada laki-laki dari kompetisi peringkat dunia perempuan mulai 31 Maret tahun ini,” ucap Coe yang dikutip dari BBC.
Baca Juga:

Seperti dilansir dari npr, Coe mengatakan World Athletics telah berkonsultasi dengan pemangku kepentingan termasuk Komite Olimpiade Internasional dan federasi nasional tentang isu atlet transgender. Ia juga mengatakan bahwa mayoritas yang terlibat dalam konsultasi menyatakan atlet transgender tidak boleh berlaga di kategori atletik putri.
“Banyak yang percaya bahwa tidak ada bukti bahwa perempuan trans tidak mempertahankan keunggulannya dibandingkan perempuan biologis dan menginginkan lebih banyak bukti keunggulan fisik yang harus diperbaiki,” tuturnya lagi.
Coe menambahkan keputusan yang telah dibuat adalah untuk mematuhi peraturan yang sudah diterapkan dan untuk kepentingan terbaik dari olahraga tersebut. Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa kelompok kerja yang dipimpin oleh seorang transgender akan dibentuk dalam memantau perkembangan ilmiah lebih lanjut soal ini.
Baca Juga:
Gandeng Transgender untuk Produk Sports Bra, Nike Picu Kontroversi

Sejak Tokyo, sebagian besar olahraga memilih untuk mengizinkan perempuan transgender berkompetisi jika mereka menurunkan testosteron menjadi lima nanomoles per liter selama 12 bulan. Namun, ilmu pengetahuan yang muncul menunjukkan bahwa perempuan transgender mempertahankan keunggulan dalam kekuatan, daya tahan, dan kapasitas paru-paru.
Namun, Dewan Atletik Dunia menjadi badan olahraga yang melarang waria pada olahraga perempuan. Tak hanya soal atlet perempuan yang dilarang dalam olahraga ini. Tetapi juga olahraga lainnya yang dilarang seperti atlet renang. Keputusan ini sudah dibuat berdasarkan Keputusan Dewan Atletik Dunia.
Dalam keputusan penting lainnya, Dewan Atletik Dunia mengumumkan bahwa semua atlet dengan perbedaan perkembangan jenis kelamin akan dilarang berkompetisi secara internasional di semua pertandingan. Kecuali mereka bisa mengurangi testosteron mereka menjadi 2,5 nanomoles per liter selama enam bulan. (dkr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jadi Menpora, Erick Thohir Ingin Perkuat Kapabilitas Pemuda dan Jadikan Olahraga Alat Pemersatu dan Duta Bangsa

Tim Woodball Indonesia Makin Pede jadi Terbaik di SEA Games Thailand 2025, Catat Prestasi Gemilang di Kejuaraan Dunia

Chelsea Hadapi 74 Dakwaan Terkait dengan Pembayaran Agen, Terancam Sanksi Denda hingga Larangan Transfer

Bangga Banget! Indonesia Bawa Pulang 4 Emas di World Cup Beach Woodball Championship 2025

Bela Negara Run 2025 Sukses Digelar, Menyatukan Olahraga dan Patriotisme

Makin Naik Kelas, Kejurnas Layangan Aduan 2025 Resmi Digelar!

PSMS Punya Presiden Klub Baru, Fendi Jonathan Pimpin ‘Ayam Kinantan’ kembali ke Level Atas

Juara Umum Asian Cup Woodball Championship, Ketua NOC Indonesia Yakin Bisa Borong Medali Emas di SEA Games Thailand 2025

Badan Boleh Kecil, tetapi Tekad dan Semangat 2 ‘Bocah’ Woodball Indonesia Besar di Kejuaraan Asia

Woodball Disebut Cocok untuk Semua Kalangan, Hanya Butuh Konsentrasi dan Konsistensi
