Alasan Anak Tak Boleh Minum Susu Kental Manis

Muchammad YaniMuchammad Yani - Sabtu, 05 September 2020
Alasan Anak Tak Boleh Minum Susu Kental Manis

Susu kental manis tidak baik untuk kesehatan anak. (Foto: Pixabay/TheUjulala)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

APA kamu ingat susu kental manis sempat menjadi perdebatan di masyarakat? Susu kental manis ini ternyata tidak bisa disamakan dengan produk susu lainnya karena prosesnya yang berbeda. Terlebih susu kental manis diberi tambahan gula sehingga rasanya manis dan bisa tahan lama.

Namun, para orang tua harus lebih berhati-hati memberikan asupan untuk sang buah hati. Susu kental manis ini tidak dianjurkan untuk anak. Dilansir dari Alodokter.com, susu kental manis justru mengandung gula 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi biasa. Sedangkan untuk pertumbuhan si kecil membutuhkan nutrisi lengkap.

Nah, ini dia beberapa alasan kenapa orang tua tidak dianjurkan memberikan susu kental manis untuk anak.

Baca juga

Empat Alasan Mengapa Sering Mengeluh Bosan

1. Obesitas

Memakan makanan tinggi gula mengakibatkan obesitas. (Foto: Pixabay/mojzagrebinfo)
Memakan makanan tinggi gula mengakibatkan obesitas. (Foto: Pixabay/mojzagrebinfo)

Susu kental manis termasuk ke dalam minuman yang tinggi gula. Tidak hanya kalori yang dapat meningkatkan nafsu makan anak, tentunya makanan atau minuman manis juga disukai mereka. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan gula bisa memicu terjadinya obesitas.

2. Gigi Berlubang

Makanan atau minuman tinggi gula berpengaruh pada kesehatan gigi anak. (Foto: Unsplash/Moses Vega)
Makanan atau minuman tinggi gula berpengaruh pada kesehatan gigi anak. (Foto: Unsplash/Moses Vega)

Segala sesuatu yang dikonsumsi oleh anak tentu akan berpengaruh pada kesehatan giginya. Hal itu juga terjadi jika anak mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, salah satuya susu kental manis. Jadi untuk para orang tua perhatikan ya agar anak tidka sakit gigi atau gigi berlubang.

Baca juga:

Buat para Ibu Baru, Menyusui Ternyata tak Seseram Itu Kok

3. Resistensi Insulin

Terlalu banyak mengonsumsi gula akan mengganggu gula darah dalam tubuh. (Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon)
Terlalu banyak mengonsumsi gula akan mengganggu gula darah dalam tubuh. (Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon)

Menurut Alodokter.com, resistensi insulin merupakan sebuah kondisi di mana sel-sel di dalam tubuh tidak lagi menggunakan gula darah dengan baik. Bila hal ini terjadi kepada buah hati, maka bisa berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.

Perlu diingat ya, kalau susu kental manis ini tidak termasuk ke dalam jenis susu. Sehingga susu kental manis bukanlah solusi untuk menggantikan susu sapi untuk anak-anak. (Ren)

Baca juga:

Cegah Hoaks, Facebook Messenger Batasi Forward Pesan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan