Akun Facebook Diblokir, FPI Sebut Kemenkominfo Tebang Pilih


Ilustrasi. (Foto: Pixabay)
MerahPutih.com - Front Pembela Islam (FPI) menilai Kemenkominfo tak adil dalam memberangus akun-akun media sosial berbasis Islam yang bersikap kritis terhadap pemerintah. Salah satunya adalah pemberangusan akun milik FPI.
"Kami minta kepada Kemenkominfo untuk bertindak adil. Padahal kami selama ini membantu pemerintah," ujar Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Novel Bamukmin, Sabtu (23/12).
Padahal, FPI tak selamanya bersikap kritis terhadap pemerintah melalui akun-akun di berbagai media sosial. Sejumlah kegiatan dilakukan FPI untuk membantu pemerintah.
Novel mencontohkan, pengiriman relawan guna membantu korban bencana alam, bantuan terhadap etnis Rohingya dan juga relawan ke Palestina. Khusus untuk relawan yang berangkat Ke Palestina, Novel mengklaim tiap tahun ada yang diberangkatkan.
"(Ke palestina) Bukan hanya karena konflik saja. Di sana ada rumah sakit yang benar-benar nama FPI diabadikan. Kami intens membantu mereka," kata Novel.
Sehingga, diberangusnya akun-akun FPI di berbagai media sosial malah membuat masyarakat kehilangan informasi terhadap kegiatan sesama muslim yang dilakukan FPI.
"Nah dengan ditutupnya akun ini, masyarakat jadi kehilangan informasi yang peduli terhadap saudaranya di dalam dan luar negeri. Padahal, Alhamdulillah selama ini kami yang dipercaya," bebernya.
Penutupan akun-akun milik FPI di berbagai medsos berujung akan digeruduknya kantor perwakilan Facebook Indonesia.
Dalam poster yang beredar, Facebook dinilai telah memberangsus akun facebook milik FPI. Selain itu, FPI juga akan melaporkan perwakilan Facebook Indonesia ke polisi karena dianggap membiarkan akun para penista agama dan ulama serta menjadikan Facebook untuk promosi kaum Lebian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
"Akun Facebook pejuang diberangus, sedangkan akun Facebook pencundang disuburkan. Akun Facebook anti-LGBT ditutup, sedangkan pro-LGBT di buka," tulis beberapa poin dalam poster tersebut.
Mereka akan mengepung kantor perwakilan Facebook di Gedung Capital Palace, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. (Ayp)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Member Group 'Fantasi Sedarah' Ditangkap, DPR Sebut Pemerintah tak Tinggal Diam Hadapi Kejahatan Ruang Digital

Bareskrim Ungkap Kasus Asusila dan Pornografi Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka

Polisi Bakal Cek 32.000 Anggota Grup Fantasi Sedarah

Admin dan Produsen Group ‘Fantasi Seks Sedarah’ Ditangkap, DPR Sebut sebagai Usaha Meminimalisasi Dampak Kerusakan

Segini Harga Konten yang Dijual Para Pelaku Admin Grup Inses ‘Fantasi Sedarah’

Miris, Admin Group ‘Fantasi Sedarah’ Jadikan Anak - Anak Korban Eksploitasi Seksual hingga Direkam di Medsos

Admin dan Member yang Suka Unggah Konten ‘Seks Sedarah’ Ditangkap, Identitas Masih ‘Dirahasiakan’

Diduga Bersembunyi, Bareskrim Kejar Sejumlah Pengelola Akun Grup Fantasi Sedarah

Polisi ‘Temukan’ Pelaku Grup Inses di Media Sosial yang berisi Ribuan Anggota dan Konten Pornografi Anak

DPR Desak Pemilik Akun Fantasi Sedarah Segera Ditemukan, Dibiarkan Rusak Generasi Bangsa
