Aksi Massa Depan Gedung DPR Memanas, Polisi Minta Waspadai Provokasi

Eddy FloEddy Flo - Senin, 23 September 2019
 Aksi Massa Depan Gedung DPR Memanas, Polisi Minta Waspadai Provokasi

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan (MP/Kanu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan meminta kedua mahasiswa yang melakukan aksi di depan Gedung DPR/MPR untuk tahan emosi. Pasalnya, dua kubu yang berseberangan sudah mulai saling memberikan tekanan dan saling meledek.

Harry mengatakan, semua pihak harus mewaspadai adanya orang yang menyusup.

Baca Juga:

Massa Aksi Penuhi Jalan Colombo, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

"Hati-hati. Kalau ada di sekitar kita yang tak dikenal, tolong laporkan. Jangan mau diprovokasi," kata Harry di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

Massa aksi membludak depan gerbang masuk Gedung DPR Jakarta
Sejumlah elemen mahasiswa Jakarta membludak depan gerbang Gedung DPR (MP/Rizki Fitrianto)

Harry melanjutkan, perwakilan mahasiswa ada yang bertemu dengan perwakilan Komisi III DPR untuk membicarakan soal pendapat mereka terkait RKUHP dan UU KPK yang baru direvisi.

"Mari kita tunggu temen-temen kita yang berada di dalam," jelas Harry di atas mobil komando.

Saling ejek antar mahasiswa memang terjadi dalam aksi ini.

"Dasar kalian taliban. Diam saja," kata orator mahasiswa yang pro terhadap UU KPK dan RKUHP.

Sementara, mahasiswa yang menolak tampak lebih tenang dan diam saja meski jumlahnya lebih banyak.

Aksi ini menutup jalanan Jenderal Gatot Subroto yang mengarah dari Pancoran menuju Slipi.

Demonstrasi dua kelompok massa di depan gedung DPR mulai memanas. Kelompok pro dan kontra RUU KUHP serta UU KPK yang baru berbalas omongan.

Suasana unjuk rasa di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (23/9/2019). Kedua kelompok massa berhadap-hadapan.

Massa mahasiswa mencoba masuk kedalam Gedung DPR
Massa mahasiswa mencoba masuk ke dalam Gedung DPR (MP/Rizki Fitrianto)

Kelompok yang menolak pengesahan RUU KUHP dan UU KPK yang baru tergabung dalam aliansi mahasiswa. Sedangkan kelompok yang mendukung RUU KUHP dan UU KPK yang baru adalah kumpulan masyarakat dari berbagai elemen.

Kedua kelompok massa ini dipisahkan oleh barikade polisi. Ada juga kendaraan taktis yang memisahkan kedua kubu tersebut.

Aliansi masyarakat pro-RUU KUHP dan UU KPK yang baru menyindir mahasiswa yang melakukan aksi. Namun massa mahasiswa bergeming dan meminta hati-hati terhadap provokasi.

"Yang mereka pikirkan itu otot, bukan otak. Jadi mereka tidak mengerti dengan organisasi mereka," kata orator aliansi masyarakat pro-RUU KUHP dan UU KPK.

Baca Juga:

Ribuan Massa Membludak di Jalan Colombo, Berbagai Seruan Tuntutan Menyeruak

"Hati-hati, hati-hati, hati-hati provokasi. Mahasiswa bersatu tak bisa dikalahkan, mahasiswa bersatu tak bisa dikalahkan," balas orator aliansi mahasiswa.

Hingga berita ini ditayangkan, massa pro dan kontra masih bertahan depan Gedung DPR/MPR. Bahkan beberapa massa berusaha merangsek masuk ke dalam halaman gedung wakil rakyat tersebut.(Knu)

Baca Juga:

Massa HMI Bakar Foto Irjen Firli Sambil Nyanyi 'Jokowi Gagal' di Depan Istana

#Demo Mahasiswa #Aksi Massa #Aksi Unjuk Rasa #Gedung DPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Berita Foto
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8 di Depan Gedung DPR
Aksi demo mahasiswa UI dan UIN Jakarta menagih janji Tuntutan Rakyat 17+8 di depan Gedung DPR, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 09 September 2025
Aksi Demo Mahasiswa UI Tagih Janji Tuntutan Rakyat 17+8  di Depan Gedung DPR
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi
Tuntutan Rakyat 17+8 yang disampaikan itu terbagi dalam dua bagian. Pertama, sebanyak 17 tuntutan diminta untuk dipenuhi dalam jangka pendek, yakni paling lambat 5 September 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Aksi ini menuntut soal tunjangan dan gaji DPRD DKI Jakarta yang menjadi sorotan publik.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik
Indonesia
Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap
Pembebasan ini hanya berlaku untuk mereka yang tidak terbukti melakukan tindakan anarkis.
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa
Tugas kita adalah membekali mereka agar mampu menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Bagikan