Akhirnya Turun Salju Lagi di Puncak Gunung Fuji

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 06 November 2024
Akhirnya Turun Salju Lagi di Puncak Gunung Fuji

Ilustrasi Gunung Fuji. (Foto: Unsplash/Ningyu He)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tahun ini Gunung Fuji tidak diselimuti salju untuk waktu yang lama. Meskipun biasanya salju mulai muncul pada awal Oktober, puncak gunung tetap 'gundul' hingga November pada tahun ini. Namun, akhirnya salju pertama yang terlihat di Gunung Fuji dilaporkan turun pada Rabu (6/11) pagi, demikian menurut media berita setempat.

Gunung ini telah lama dipuja sebagai simbol spiritual, politik, dan budaya, sebagian karena lapisan saljunya yang sering kali tetap ada. Saat Oktober berganti menjadi November, banyak orang Jepang merasa puncaknya yang tanpa salju itu meresahkan.

"Ini pertama kalinya kami tidak melihat salju di gunung pada bulan November," kata Takefumi Sakaki, seorang pejabat dari Kota Fujiyoshida, dikutip dari The New York Times.

"Semua orang merasa aneh karena tidak melihat salju di bulan November."

Baca juga:

Menyaksikan Pemandangan Gunung Fuji di Atas Dek Roller Coaster

Dengan ketinggian 12.389 kaki, Gunung Fuji merupakan gunung berapi aktif yang tertutup salju hampir sepanjang tahun. Namun, selama sekitar dua bulan antara Juli dan September, pendaki diperbolehkan mendaki lereng berbentuk kerucutnya.

Rata-rata, salju pertama turun di Gunung Fuji pada tanggal 2 Oktober. Karena tanggal 6 November ini secara resmi dikonfirmasi sebagai tanggal turunnya salju pertama di Gunung Fuji untuk tahun ini, itu akan menjadi yang paling lambat sejak pencatatan Badan Meteorologi Jepang dimulai pada tahun 1894. (ikh)

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan