Air Mata Basahi Pipi Megawati Saat Ceritakan Sejarah PDI ke PDIP

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 10 Januari 2019
Air Mata Basahi Pipi Megawati Saat Ceritakan Sejarah PDI ke PDIP

Megawati dalam acara kantor DPP PDIP Jakarta Pusaat (MP/Fadhli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terisak dan Menitihkan air mata lalu membasahi pipinya. Momen itu terjadi ketika Megawati menceritakan sejarah partainya di perayaan HUT PDIP ke-46.

Presiden kelima Indonesia itu mengawali ingatannya saat PDIP masih bernama PDI tentang kejadian di Pemilu 1997. Dimana jelang hari pencoblosan, dia didatangi oleh pihak Pemerintahan.

"Kembali ke dalam ingatan yang lama, kenapa dari PDI menjadi PDI Perjuangan. Kami waktu itu tahun 1997, waktu itu ada Pemilu, saya tidak lupa, beberapa hari pencoblosan saya didatangi beberapa orang dari Pemerintah, yang mengatakan kepada saya hak saya untuk dipilih itu ditiadakan. Tapi saya diizinkan untuk memilih," ucap Megawati di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/1).

Hal ini membuat dia merasa bingung. Meski demikian, Megawati tetap meminta para kadernya untuk tetap mencoblos.

"Saya pikir waktu itu pada nurut. Saya sampai ditunggu untuk ke tempat coblos. Tapi mungkin sudah jalannya, persis saat (hari) mencoblos, keluarga saya di Blitar ada yang meninggal, dan saya pergi kesana. Sampai saat penguburan saya tetap ditunggu, waktu itu bukan KPU tapi LPU, dan meminta menggunakan hak saya untuk mencoblos di Blitar. Tapi waktu itu saya mengatakan tidak mungkin, karena harus mengantarkan jenazah sampai pemakaman," cerita Megawati.

Megawati Soekarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto Dok MP/Win)

Dia mengaku sedih. Pasalnya, kader-kader PDI tidak mau memilih. Sehingga suaranya turun drastis. Saat menceritakan ini, dia pun sempat terisak dan menitihkan air mata kembali.

"Tapi bukan sedih, warga PDI bersorak-sorai. Setelah itu tentu saja, PDI suaranya dikatakan tidak bagus," cerita Megawati.

Saat Pemilu 1999, dia disebut boleh ikut. Dengan catatan harus mengubah nama. "Waktu itu ada yang mengatakan perjuangan, perjuangan. Waktu mendaftarkan nama itulah kenapa menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan disahkan 1 Februari 1999, waktu saat kongres kelima. Itulah salah satu perjalanan luar biasa dari PDI ke PDI Perjuangan," kata Megawati.

Menurut dia, sejarah ini terus disampaikannya. Untuk mengingat para kader banteng bermoncong putih itu. "Sejarah tersebut selalu saya sampaikan. Agar partai ini memiliki ingatan kolektif, dan komitmen tuntaskan tugas sejarah," pungkasnya. (fdi)

#PDIP #Megawati Soekarnoputri
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Indonesia
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Peringatan Hari Santri 2025 dimaknai PDIP sebagai momentum untuk membangkitkan kekuatan moral dan rasa percaya diri bangsa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Indonesia
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Perlu perbaikan di level pelaksana kebijakan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Ketua Fraksi PDIP: Pemerintahan Prabowo-Gibran Menuju Sosialisme ala Indonesia
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar
Konten yang menyebut Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengamuk ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sempat beredar di Media Sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Megawati Ngamuk! Peringatkan Menkeu Purabaya Jangan Jadi Menteri Sok Pintar
Indonesia
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
Ketua sebelumnya Tri Mardiyanto kini menjabat sebagai Bendahara di kepengurusan DPD PSI Solo periode 2025-2030.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Jadi Ketua DPD PSI Solo, Astrid Widayani Ditargetkan Kuasai Kandang Banteng
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Presiden tidak memiliki kewenangan untuk memecat anggota DPR.
Dwi Astarini - Kamis, 02 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Megawati Pingsan, Prabowo Copot 103 Anggota DPR dari Fraksi PDI-P
Bagikan