AIA Vitality Women's 10 K Ajak Perempuan Hidup Lebih Sehat


Acara konferensi pers Women's 10K membahas pentingnya bergerak aktif bagi perempuan. (Foto: AIA Daily Women Run)
BERTEPATAN dengan peringatan Hari Perempuan Internasional 2023 dan menyelaraskan rangkaian keketuaan Asean, Women’s 10K kembali hadir di Jakarta. Kali ini dipersembahkan oleh AIA Vitality.
Kepala Biro Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta Marulina Dewi menyampaikan bahwa Women’s 10K tahun ini akan berbeda dari sebelum-sebelumnya.
“Jadi, kali ini, Women’s 10K yang memang sudah beberapa kali, sebenarnya, dilakukan berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta. Namun, tahun ini kita angkat lebih kepada menyentuh Ke-ASEANannya seperti itu,” ungkap Marulina dalam konferensi pers daring, Rabu (8/3).
Serangkaian kegiatan digelar sebelum menuju puncak acara pada Minggu, 12 Maret mendatang. Antara lain sosialiasi ke sekolah-sekolah terkait pentingnya berolahraga dan mengenalkan lebih lanjut tentang apa itu ASEAN.
Baca juga:

Ada pula kegiatan lain seperti walking tour bertajuk "ASEAN kenal Jakarta". Tur ini mengajak generasi muda untuk berjalan-jalan dari gedung sekertariat ASEAN ke tempat-tempat ikonik yang ada di Jakarta.
Women’s 10K tahun ini menjadi kali keempat acara tersebut berjalan. Women’s 10K sendiri sebenarnya merupakan acara lari khusus untuk perempuan. Jarak tempuhnya 10 kilometer.
Sebermula acara ini hadir sebagai keresahan atas sedikitnya partisipasi kaum perempuan dalam olahraga lari.

“Awalnya itu lahir pada tahun 2020, karena kita lagi ngobrol-ngobrol dan kita merasa, kok, ternyata dari beberapa banyaknya race lari, persentasi partisipasi masih dibawah 30%. Jadi, kita pikir pastinya ada alasan kenapa angka itu kecil. Apakah dari segi keamanan, kenyamanan, atau motivasinya kurang,” jelas Laila Munaf, Co-Founder dari SANA Studio dan Women’s 10K.
Women’s 10K juga diharapkan menjadi tempat yang cocok bagi perempuan untuk terus aktif bergerak. Menurut Sophia Hage, dokter spesialis di bidang kesehatan, aktif bergerak dapat mempengaruhi banyak aspek pada kesehatan perempuan.
Baca juga:
Hari Perempuan Internasional 2023, Inovasi dan Teknologi untuk Kesetaraan Gender

“Banyak banget sebenarnya, yang pertama, tentunya risiko penyakit jadi lebih rendah seperti resiko terkena kanker. Kemudian penyakit tidak menular lain, ya, seperti obesitas, serangan jantung, itu menurun,” ungkap Sophia dalam konferensi pers tersebut.
Sophia meyakini, dengan aktif bergerak, tubuh juga akan menjadi bugar dan tidak mudah terserang penyakit. Sehingga dalam melakukan kegiatan sehari-hari, kaum perempuan yang umumnya memiliki banyak peran bisa tetap produktif.
Laila juga berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah perempuan untuk menjadi lebih berani mencoba sesuatu yang baru.
“Kita merasa Women’s 10K bisa menjadi platform yang di mana perempuan bisa merasa nyaman dan termotivasi untuk bergerak, untuk lari, untuk memulai sesuatu yang mungkin belum pernah mereka lakukan sebelumnya,” terang Laila. (dsh)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
GRID Cardio Rush 2025 Kembali Digelar, Ajak Masyarakat Berkolaborasi dalam 'Run with Mission'

Hari Perempuan Internasional 2025, Koalisi Perempuan Indonesia Minta Pemeriksaan Serius Terhadap Anggota Parlemen yang Misoginis dan Diskriminatif

International Women's Day 2025, Seruan Global untuk Aksi dan Kesetaraan

Daftar Lengkap Hari Besar Maret 2025: Dari Sejarah Indonesia hingga Isu Dunia

Pertamina Segera Gelar Eco RunFest 2024, Carbon Neutral Event Pertama di Indonesia

Perhatikan Hal Ini agar Cedera Lutut Bisa Dihindari karena Olahraga Lari

Perempuan Papua Harus Berani Bersuara

UN Women Sebut Pentingnya Pemberdayaan Perempuan untuk Berkomitmen dalam SDGs

Renungan Hari Perempuan Internasional: 69.000 Perempuan di Gaza Teraniaya

Hari Perempuan Internasional, Kisah Dua Perempuan Indonesia Bangkitkan Industri Wisata
