Agen First Travel Seret Pemilik ke Ranah Hukum

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 23 Agustus 2017
Agen First Travel Seret Pemilik ke Ranah Hukum

Tim penyidik Bareskrim Mabes Polri menggeledah kantor biro perjalanan umrah First Travel di Cisalak, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/8). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Selain menggugat pemilik First Travel ke ranah hukum, para korban dan agen juga mengadukan biro umrah tersebut ke Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY).

Bahkan, salah seorang pengelola agen First Travel Nur Vina Isnaini mengatakan bahwa pihaknya bersama beberapa agen sudah menyewa pengacara untuk menggugat biro tersebut yang berada di Jakarta.

Selain itu, Vira juga mengatakan, para agen meminta pemilik First Travel untuk mengembalikan uang dan terutama paspor jamaah. Pasalnya, kata Vira, sebagian besar paspor calon jamaah sudah diserahkan agen ke kantor First Travel di Jakarta.

"Kami memperjuangkan uang klien kami kembali, juga pasport dan berkas-berkas administrasi mereka yang kini disimpan di Bareskrim," kata Vira melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Rabu (23/8).

Vira juga mengaku, selama ini para agen selalu berkomunikasi dengan First Travel hanya melalui internet, dan tidak pernah menerima uang para jamaah.

"Uang klien langsung ditransfer ke rekening kantor First Travel. Kami tak pernah memegang uang klien. Kami hanya diberi keuntungan Rp 200 ribu perklien yang sudah diberangkatkan," kata dia.

Menurutnya, sudah ada sekitar 400 calon jamaah di Yogyakarta yang sudah mendaftar sejak kontrak menjadi agen First Travel pada tahun 2015 silam. Namun, baru sekitar 100 orang yang diberangkatkan diawal 2016 dan 2017.

Parahnya, kata Vira, meski sudah memberangkatkan 100 klien, para agen belum ada satu pun yang mendapatkan komisi. "Sisa klien yang belum berangkat dijanjikan terbang February 2016. Tapi sampai sekarang belum berangkat. Ada 80 paspor klien kami yang belum berangkat yang masih ditahan First Travel," katanya.

Salah seorang korban First Travel yang melapor, Novi Kausar menuntut pihak First Travel untuk memberangkatkan calon jamaah. Dia mengaku sudah mengeluarkan biaya lebih dari Rp 20 juta untuk pergi umrah bersama sang suami.

"Saya seharusnya berangkat Juni 2016 bersama 10 orang lainnya. Saya tertarik karena umrahnya murah, hanya bayar Rp 14,3 juta. Lalu saya disuruh nambah Rp 2,5 juta untuk bisa berangkat Juni 2017. Tapi sampai sekarang gak berangkat juga," tandasnya.

Sampai saat ini, LKY mencatat sudah ada 19 korban First Travel Yogyakarta yang melapor dan total kerugian seluruh jamaah mencapai Rp 240 juta. (*)

Berita ini merupakan laporan dari kontributor Merahputih.com di Yogyakarta dan sekitarnya, Teresa Ika. Baca berita terkait Yogyakarta lainnya di: Di Yogyakarta, Pria Ikut KB Dibayar Rp1 Juta

#First Travel #Penipuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pengaduan Dugaan Penipuan WO Capai 207, Posko Laporan Terus Dibuka
Dari 207 laporan terdiri dari 199 laporan pengaduan pernikahan belum terlaksana, sedangkan delapan aduan sudah terlaksana.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 13 Desember 2025
Pengaduan Dugaan Penipuan WO Capai 207, Posko Laporan Terus Dibuka
Indonesia
Ribuan Penipuan Kepabeanan Mayoritas Belanja Online, Modusnya Nyamar Jadi Petugas Bea Cukai
Modus penipuan kepabeanan memanfaatkan celah psikologis, mulai dari intimidasi paket tertahan, denda mendadak, hingga penyamaran sebagai petugas resmi.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Ribuan Penipuan Kepabeanan Mayoritas Belanja Online, Modusnya Nyamar Jadi Petugas Bea Cukai
Indonesia
Penipuan WO Ayu Puspita, Polisi Ungkap Korban 87 Orang dengan Kerugian Mencapai Rp 16 Miliar
Pelaku diduga melakukan penipuan dengan menggunakan promo jasa kepada calon pengantin. Pelaku menawarkan harga murah.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Penipuan WO Ayu Puspita, Polisi Ungkap Korban 87 Orang dengan Kerugian Mencapai Rp 16 Miliar
Indonesia
Pemilik WO Ayu Puspita Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Modus Penipuan Paket Nikah
Polisi menahan A dan D, tersangka kasus penipuan WO Ayu Puspita. Sebanyak 87 korban melapor dengan kerugian ratusan juta rupiah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 Desember 2025
Pemilik WO Ayu Puspita Jadi Tersangka, Polisi Ungkap Modus Penipuan Paket Nikah
Indonesia
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Polisi telah menyita sejumlah bukti berupa bukti transfer, cetakan pesan antara korban dan terlapor, data catering, serta panduan acara nikah.
Wisnu Cipto - Selasa, 09 Desember 2025
Tipu 87 Orang, Pemilik dan Staf WO Ayu Puspita Jadi Tersangka
Indonesia
Marak Penipuan Lowongan Pekerjaan, Transjakarta: Proses Rekrutmen Tidak Dipungut Biaya
Transjakarta menegaskan tidak pernah memungut biaya dalam proses rekrutmen. Masyarakat diminta waspada terhadap penipuan lowongan kerja.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 Desember 2025
Marak Penipuan Lowongan Pekerjaan, Transjakarta: Proses Rekrutmen Tidak Dipungut Biaya
Indonesia
Adik Presiden Prabowo Tegaskan tak Punya Akun Medsos, Sebut Ajakan untuk Investasi Menyesatkan
Tidak pernah memberikan kuasa kepada pihak mana pun untuk melakukan kegiatan promosi, pengumpulan dana, atau penawaran investasi atas nama Hashim.
Dwi Astarini - Jumat, 14 November 2025
Adik Presiden Prabowo Tegaskan tak Punya Akun Medsos, Sebut Ajakan untuk Investasi Menyesatkan
Indonesia
Raup Ratusan Juta, Jaksa Gadungan Petentengan Bawa Revolver Dicokok di Pamulang
Pelaku ditangkap di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dengan barang bukti senjata api ilegal dan dugaan penipuan senilai Rp 310 juta.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Raup Ratusan Juta, Jaksa Gadungan Petentengan Bawa Revolver Dicokok di Pamulang
Indonesia
2 Oknum Polisi Polda Jateng Dipecat, Janjikan Korban Diterima Akpol hingga Rugikan Rp 2,65 Miliar
Pelaku menjanjikan bisa meluluskan anak korban masuk Taruna Akpol melalui jalur khusus.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
2 Oknum Polisi Polda Jateng Dipecat, Janjikan Korban Diterima Akpol hingga Rugikan Rp 2,65 Miliar
Lifestyle
Pakar Siber Ungkap Tiga Ciri Dasar Pelaku Penipuan Digital yang Suka Bikin Korban Tergesa-gesa
Sudhista menekankan bahwa pencegahan paling efektif adalah gabungan dari teknologi keamanan yang kuat dan tingkat kesadaran pengguna yang tinggi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Pakar Siber Ungkap Tiga Ciri Dasar Pelaku Penipuan Digital yang Suka Bikin Korban Tergesa-gesa
Bagikan