Ada Pengaruh Luhut Panjaitan Dibalik Mundurnya Bamsoet dari Caketum Golkar


Bambang Soesatyo. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
MerahPutih.com - Pengamat politik Pangi Syawri Chaniago menyebut sosok Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan sangat berpengaruh dalam mundurnya Bambang Soesatyo dalam pencalonan sebagai Ketua Umum Golkar.
Pangi menyesalkan sikap Bamsoet yang seperti tak memiliki kekuatan untuk maju hanya karena ditekan oleh tokoh senior Golkar itu.
Baca Juga
Pasca-Mundurnya Bamsoet, Golkar Pastikan Tak Ada Forum Tandingan
"Saya nggak tahu ilmunya seperti apa dan yang jelas apakah ada pengaruh Luhut? Pengaruh jelas, yang pada akhirnya Bamsoet menyerah tanpa syarat dan menyatakan tidak jadi maju sebagai calon ketum Golkar," kata Pangi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/12).
CEO Voxpol Center Research and Consulting ini menilai, bisa saja Luhut memiliki 'kartu mati' Bamsoet sehingga ia tak berdaya.
"Bamsoet terkesan bertekut lutut berhadapan dengan Airlangga Hartato, kita nggak tahu apa penyebabnya, yang jelas Luhut punya pengaruh besar dan mungkin saja Luhut punya kartu mati Bamsoet," paparnya.

Ia melihat, dari awal memang Bamsoet setengah hati dan tidak berani head to head atau tanding secara terbuka dengan Airlangga Hartato.
Baca Juga
Mundur Dari Pencalonan, Airlangga Puji Bamsoet Setinggi Langit
"Jadi kita tidak kaget tiba tiba mundurnya Bamsoet dari pencalonan ketum Golkar," sebut Pangi.
Hal ini sangat disesalkan, karena selama ini partai Golkar partai yang tumbuh kembang dari kontestasi, terbuka peluang berkontestasi.
Ia meliihat, gejala partai politik mulai tidak demokratis, wajar mengelola negara nanti bisa tidak demokratis, mustahil mengelola negara secara demokratis, sementara partai trend mulai berkembang menjadi oligarki dan makin feodal.
"Kalau dinternal partai sendiri sudah tidak demokratis, bagaimana kita percaya negara bisa demokratis," tutup Pangi.
Seperti diketahui, keputusan mundurnya Bamsoet dalam perebutan kursi Ketua Umum dilontarkan itu sebelum Musyawarah Nasional dimulai.
Baca Juga
Tak Mau Perkeruh Internal Golkar, Bamsoet Pilih Satu Gerbong dengan Airlangga
Ia bersama Airlangga memberi pernyataan kepada media didampingi petinggi Golkar seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta eks ketum Golkar Aburizal Bakrie.
Di hadapan wartawan, Bamsoet mengaku bahwa keputusannya mundur dari pencalonan tidak lepas dari pendapat senior partai Golkar. Ia bilang sebagai kader yang lebih muda, ia tidak punya pilihan lain selain untuk patuh. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat

Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa

Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman

Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai

Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin

Ahmad Doli Kurnia Sebut Setya Novanto Masih Kader Golkar, Belum Pernah Diberhentikan

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Setnov Wajib Lapor Sebulan Sekali ke Penjara Sampai 2029, Bisa Dihukum Kembali jika Langgar Aturan

Profil Setya Novanto, Mantan Sales hingga Ketua DPR yang Baru Bebas dari Penjara Pasca Terlibat Korupsi e-KTP
