Ada Mafia Jual Beli Ijazah di YAN?


Kampus Yayasan Aldiana Nusantara (YAN), Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (21/9). (Foto: MerahPutih/Fadhli)
MerahPutih Megapolitan - Insiden penggrebekan wisuda di kampus Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Sabtu (19/9), oleh Kemenristek Dikti, kian menambah panjang catatan perilaku buruk dunia pendidikan nasional.
Setelah membubarkan sejumlah kampus abal-abal yang mengaku berafiliasi dengan Universitas luar negeri, seperti Cambridge University, belum lama ini, Kemenristek Dikti kembali melakukan aksi tangkap basah wisuda ilegal alias bodong.
Diduga sejumlah kampus yang berada dalam naungan Yayasan Aldina Nusantara YAN, menggelar wisuda untuk ribuan mahasiswa dengan menggunakan kampus yang sudah tiga tahun dinonaktifkan oleh Kemenristek Dikti.
Tak sampai disitu saja, kampus yang berlokasi di Jalan Legoso Raya, Ciputat Timur itu, diduga melakukan praktek jual beli ijazah tanpa harus melewati perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun merahputih.com, sejumlah kampus YAN yang menggelar wisuda untuk seribu lebih mahasiswa itu, sudah tiga tahun tidak melakukan registrasi, sehingga secara administrasi pendidikan kampus dinyatakan non aktif.
Selain itu, disinyalir banyak sarjana yang sudah diwisuda hanya dengan membayar uang sekira 15 juta rupiah. Salah seorang saksi yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku pernah mengurus beberapa orang sarjana lulusan kampus YAN.
Diakuinya, sejumlah calon sarjana itu harus membayar sekira 15 juta rupiah untuk mendapatkan Ijazah kampus yang dinaungi YAN.
"Kita dijanjikan langsung wisuda tanpa harus melalui kuliah seperti kampus pada umumnya, bahkan skripsi bisa dibuatkan," katanya, kepada merahputih.com, Senin (21/9).
Ia juga membeberkan sejumlah fakultas yang bisa dibeli calon sarjana. Diantaranya, Fakultas Ekonomi, Teknik, Pendidikan Dan Keguruan serta Fakultas Hukum.
Menanggapi kabar terkait jual beli ijazah itu, Ketua YAN pun berkilah atas mencuatnya praktek tersebut.
"Kita tidak pernah melakukan jual beli Ijazah, bahkan kita memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu," dalihnya, kepada sejumlah wartawan, Senin (21/9).
Kemenristek pun tak ingin tinggal diam. Sebelumnya, Menristek Dikti, M. Nasir menuding sejumlah oknum kampus YAN telah melakukan praktek busuk tersebut.
"Kebanyakan kasus jual beli ijazah yang dilakukan sejumlah kampus YAN terjadi didaerah," ujarnya.
Nampaknya, praktek jual beli ijazah masih beredar luas di berbagai kampus tanah air, dan sudah bukan rahasia lagi banyak sarjana menggunakan jasa praktek buruk itu untuk mendapatkan gelar sarjana secara instan. (fdi)
Baca Juga:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat

Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN

Lebih dari Sekadar Tinju! Ini Dia Ajang yang Mengubah Hidup Petinju Muda Indonesia

Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut

Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI

TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Tegaskan Insan Akademis Harus Bebas Kembangkan Ilmu Pengetahuan

Anggota TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Sebut Bentuk Intervensi Kebebasan Akademis

Komisi X DPR Bakal Tanya Mendiktisaintek Terkait Fenomena TNI Masuk Kampus

Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang

Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
