Ada Mafia Jual Beli Ijazah di YAN?

Rendy NugrohoRendy Nugroho - Selasa, 22 September 2015
Ada Mafia Jual Beli Ijazah di YAN?

Kampus Yayasan Aldiana Nusantara (YAN), Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Senin (21/9). (Foto: MerahPutih/Fadhli)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Insiden penggrebekan wisuda di kampus Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Sabtu (19/9), oleh Kemenristek Dikti, kian menambah panjang catatan perilaku buruk dunia pendidikan nasional.

Setelah membubarkan sejumlah kampus abal-abal yang mengaku berafiliasi dengan Universitas luar negeri, seperti Cambridge University, belum lama ini, Kemenristek Dikti kembali melakukan aksi tangkap basah wisuda ilegal alias bodong.

Diduga sejumlah kampus yang berada dalam naungan Yayasan Aldina Nusantara YAN, menggelar wisuda untuk ribuan mahasiswa dengan menggunakan kampus yang sudah tiga tahun dinonaktifkan oleh Kemenristek Dikti.

Tak sampai disitu saja, kampus yang berlokasi di Jalan Legoso Raya, Ciputat Timur itu, diduga melakukan praktek jual beli ijazah tanpa harus melewati perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun merahputih.com, sejumlah kampus YAN yang menggelar wisuda untuk seribu lebih mahasiswa itu, sudah tiga tahun tidak melakukan registrasi, sehingga secara administrasi pendidikan kampus dinyatakan non aktif.

Selain itu, disinyalir banyak sarjana yang sudah diwisuda hanya dengan membayar uang sekira 15 juta rupiah. Salah seorang saksi yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku pernah mengurus beberapa orang sarjana lulusan kampus YAN.

Diakuinya, sejumlah calon sarjana itu harus membayar sekira 15 juta rupiah untuk mendapatkan Ijazah kampus yang dinaungi YAN.

"Kita dijanjikan langsung wisuda tanpa harus melalui kuliah seperti kampus pada umumnya, bahkan skripsi bisa dibuatkan," katanya, kepada merahputih.com, Senin (21/9).

Ia juga membeberkan sejumlah fakultas yang bisa dibeli calon sarjana. Diantaranya, Fakultas Ekonomi, Teknik, Pendidikan Dan Keguruan serta Fakultas Hukum.

Menanggapi kabar terkait jual beli ijazah itu, Ketua YAN pun berkilah atas mencuatnya praktek tersebut.

"Kita tidak pernah melakukan jual beli Ijazah, bahkan kita memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu," dalihnya, kepada sejumlah wartawan, Senin (21/9).

Kemenristek pun tak ingin tinggal diam. Sebelumnya, Menristek Dikti, M. Nasir menuding sejumlah oknum kampus YAN telah melakukan praktek busuk tersebut.

"Kebanyakan kasus jual beli ijazah yang dilakukan sejumlah kampus YAN terjadi didaerah," ujarnya.

Nampaknya, praktek jual beli ijazah masih beredar luas di berbagai kampus tanah air, dan sudah bukan rahasia lagi banyak sarjana menggunakan jasa praktek buruk itu untuk mendapatkan gelar sarjana secara instan. (fdi)

Baca Juga:

  1. Penjelasan Ketua YAN Terkait Kuliah Cepat Jarak Jauh
  2. Mahasiswa Khawatir Dituding Kuliah di Kampus Bodong
  3. Ketua YAN: Itu Bukan Penggerebekan
  4. Dituding Kampus Abal-abal, YAN Keluarkan Akreditasi BAN PT
  5. Dituding Jual-Beli Ijazah, Kampus YAN Tetap Beroperasi
#Liputan Khusus #Kemenristek Dikti #Menristekdikti #Kampus Abal-abal #Kampus #Yayasan Aldiana Nusantara (YAN)
Bagikan
Ditulis Oleh

Rendy Nugroho

Berita Terkait

Indonesia
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Lukisan tersebut adalah materi perkuliahan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat
Indonesia
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN
Sofyan Tan mendesak agar anggaran bantuan untuk PTS disamakan dengan PTN
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN
Olahraga
Lebih dari Sekadar Tinju! Ini Dia Ajang yang Mengubah Hidup Petinju Muda Indonesia
Meskipun membawa atmosfer tinju profesional, event ini dirancang agar tetap merakyat dan mudah diakses oleh para pecinta tinju di seluruh tanah air, bahkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara
Angga Yudha Pratama - Selasa, 24 Juni 2025
Lebih dari Sekadar Tinju! Ini Dia Ajang yang Mengubah Hidup Petinju Muda Indonesia
Indonesia
Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut
Harvard mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut tindakan pemerintah itu melanggar hukum dan berbahaya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut
Indonesia
Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI
TB Hasanuddin menegaskan bahwa tindakan-tindakan tersebut tidak hanya melanggar norma akademik
Angga Yudha Pratama - Selasa, 22 April 2025
Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI
Indonesia
TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Tegaskan Insan Akademis Harus Bebas Kembangkan Ilmu Pengetahuan
Insan akademis harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan tradisi intelektualnya tanpa perasaan takut dan terkekang.
Dwi Astarini - Selasa, 22 April 2025
TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Tegaskan Insan Akademis Harus Bebas Kembangkan Ilmu Pengetahuan
Indonesia
Anggota TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Sebut Bentuk Intervensi Kebebasan Akademis
Dipandang sebagai kemunduran demokrasi.
Dwi Astarini - Selasa, 22 April 2025
Anggota TNI Masuk Kampus, Komisi X DPR Sebut Bentuk Intervensi Kebebasan Akademis
Indonesia
Komisi X DPR Bakal Tanya Mendiktisaintek Terkait Fenomena TNI Masuk Kampus
Pemanggilan itu lantaran Mendiktisaintek merupakan mitra kerja Komisi X dan yang terlibat langsung dalam kerja sama dengan TNI.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 April 2025
Komisi X DPR Bakal Tanya Mendiktisaintek Terkait Fenomena TNI Masuk Kampus
Indonesia
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Komisi III DPR membuka pintu masukan dari pemred media massa terkait larangan liputan sidang.
Soffi Amira - Senin, 24 Maret 2025
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Indonesia
Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
Masyarakat berharap bahwa reshuffle dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan didasarkan pada evaluasi kinerja yang objektif
Angga Yudha Pratama - Rabu, 19 Februari 2025
Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
Bagikan