74 Terduga Teroris Ditangkap Setelah Bom Bunuh Diri Medan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 20 November 2019
74 Terduga Teroris Ditangkap Setelah Bom Bunuh Diri Medan

Kapolri Jenderal Idham Azis mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11). ANTARA/Dhemas Reviyanto/ama

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com – Kapolri Jenderal Idham Azis menuturkan bahwa polisi sudah menangkap 74 orang terduga teroris setelah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Penangkapan setelah tersebut tersebar di 10 provinsi di Indonesia.

Ia merinci, dari Sumatera Utara ada 30 orang yang ditangkap, lalu Jawa Barat 11 orang, Jawa Tengah 11 orang, Pekanbaru lima orang, Banten lima orang, Kalimantan Timur empat orang, DKI Jakarta tiga orang, Aceh dua orang, Jawa Timur dua orang, dan Sulawesi Selatan satu orang.

Baca Juga:

Teror Bom di Polrestabes Medan Bukti Suburnya Paham Radikalisme di Indonesia

“Sampai saat ini anak-anak dari Densus masih terus bergerak,” ujar Idham dalam keteranganya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/11).

Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis. ANTARA/Galih Pradipta
Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis. ANTARA/Galih Pradipta

Idham menuturkan, polisi semakin gencar menciduk orang-orang terduga teroris menyusul dua aksi terorisme yang baru terjadi, yakni penusukan terhadap mantan Menko Polhukam Wiranto dan bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Idham menjelaskan, 74 orang yang ditangkap itu terpapar terorisme melalui media sosial.

“Mereka memiliki tujuan menyerang pemerintah dan aparat kepolisian karena dianggap sebagai thogut,” ungkapnya.

Baca Juga:

Anggota Densus yang Ditusuk di Medan Masih Dirawat di Rumah Sakit

Lebih lanjut, Idham mengatakan kepolisian berhasil menangkap 275 pelaku tindak pidana terorisme sepanjang 2019.

Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris di Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (18/11). (MP/Ismail)
Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris di Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (18/11). (MP/Ismail)

Dari jumlah itu, sebanyak dua pelaku sudah divonis, 42 orang dalam proses persidangan, 220 dalam proses penyidikan dan tiga orang pelaku meninggal dunia.

Ia menyebut sepanjang periode Juli-November 2019 ini hanya ada dua aksi teror besar di Indonesia. Peristiwa itu di antaranya penyerangan terhadap mantan Menteri Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten dan aksi teror di Mapolrestabes Medan beberapa waktu. (Knu)

Baca Juga:

Puluhan Terduga Teroris Ditangkap dan Tiga Tewas Pasca Bom Bunuh Diri Medan

#Terorisme #Penangkapan Teroris
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Indonesia
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
BNPT juga menekankan perannya dalam mewujudkan keamanan nasional yang esensial bagi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026
Bagikan