7 Situasi Pelik di Depan Mata Buntut AS Kenakan Tarif Resiprokal 32% ke Indonesia

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 03 April 2025
7 Situasi Pelik di Depan Mata Buntut AS Kenakan Tarif Resiprokal 32% ke Indonesia

Pecahan seratus ribu rupiah di atas uang dolar AS, pada pusat uang tunai sebuah bank di Jakarta. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif baru sedikitnya 10 persen untuk hampir semua barang impor yang masuk ke negeri Paman Sam.

Kebijakan tarif timbal balik atau resiprokal ini berlaku terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. AS mengenakan tarif sebesar 32 persen terhadap barang-barang impor dari Indonesia.

Tarif resiprokal AS yang naik hingga 32 persen itu diprediksi akan berimbas ke perekonomian Indonesia. Ekonom Indef Profesor Didin S Damanhuri mengatakan ada tujuh kondisi yang bakal dihadapi Indonesia ke depan.

Baca juga:

5 'Pukulan Telak' untuk Ekonomi Indonesia Imbas AS Tetapkan Resiprokal 32%

Berikut penjelasan Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, terkait tujuh situasi pelit ekonomi Indonesia yang akan segera hadir di depan mata:

1. Nilai mata uang turun

Akan ada kontraksi terhadap nilai mata uang rupiah. Saat ini rupiah sudah mengalamai depresiasi Rp.16.700 per dolar. Menurut Didin, kemungkinan dalam beberapa hari ke depan akan terus anjlok melampaui Rp 17.000 per dolarnya.

2. Pemecatan karyawan PHK

Didin memperkirakan bahkan muncul gelombang pengurangan karyawan. Perusahaan besar di Indonesia sangat tergantung dengan dolar. Kenaikan tarif resiprokal dan mahalnya dolar bisa memicu pailit atau bangkrutnya sejumlah perusahaan dalam waktu dekat, yang beimbas pada PHK massal di tanah air.

3. UMKM melemah

Ketika perusahaan besar menjadi lesu, bahkan hingga pailit, efeknya juga berpengaruh terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. Daya serap produk UMKM otomatis juga akan anjlok.

Baca juga:

Trump Ketok Kenaikan Tarif Impor, Produk Ekspor Indonesia Terancam Kalah Daya Saing

4. Penerimaan pajak menurun

Diperkirakan akan terjadi turunnya Penerimaan Pajak dari Pemerintahan. Apalagi yang terakhir, Didin mengungkapkan saat ini penerimaan pajak negara sudah turun sekitar 30 persen.

5. Daya beli anjlok

Kemampuan daya beli masyarakat pun berkurang imbas dari kenaikan dolar dan risiko resesi. Didin menilai saat ini pun daya beli memang sudah melemah di masyarakat. Buktinya, mudik tahun ini, baik jumlah orang maupun perputaran uang turun sekitar 24 persen.

6. Sentimen pesimisme pelaku usaha

Kondisi ekonomi yang goyah menghasilkan sentimen di kalangan pengusaha dan pelaku UMKM maupun Pemerintah Pusat maupun Daerah.

7. Meningkatnya angka kriminal

Kondisi kesulitan ekonomi berkontribusi terhadap peningkatan angka kriminal di masyarakat.

(Tka)

#Ekonomi #Perang Dagang #Amerika Serikat
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Dunia
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Hakim menyebut langkah Trump sebagai kedok untuk serangan ideologis terhadap universitas top AS.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
  Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding
Indonesia
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Omzet mal anjlok akibat demo yang terjadi di Jakarta. KADIN dan APPBI pun mendorong pemerintah untuk mengatasi kondisi tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini
Dunia
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Sejak Jumat lalu, ada sekitar 104.000 unggahan dengan tagar #Trumpdead di platform X milik Elon Musk, dengan total 35,3 juta tayangan.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Indonesia
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Bhima menilai pemerintah juga perlu membentuk tim independen untuk memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen
Indonesia
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Ekonomi Indonesia diklaim berada di jalur yang benar. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia meminta pengusaha dan investor tidak panik.
Soffi Amira - Senin, 01 September 2025
Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik
Indonesia
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Indonesia perlu memperkuat ASEAN dan diplomasi maritim di tengah rivalitas Indo-Pasifik. Hal itu dibahas dalam Forum Kajian Publik yang digelar Kementerian Polhukam bersama Universitas Pertahanan RI.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Indonesia
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono harus memastikan Indonesia mendapat untung dari kerja sama militer dengan Amerika.
Frengky Aruan - Selasa, 26 Agustus 2025
Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia
Indonesia
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Proyeksi lain yang disepakati adalah suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 6,9% dan pendapatan per kapita (GNI) mencapai 5.520 dolar
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?
Bagikan