54,1 Juta Warga Ikut Sensus Penduduk Online


Ilustrasi penduduk Indonesia. (Foto: Kanugrahana)
MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 54,1 juta penduduk terdaftar pada sensus penduduk yang dilaksanakan secara online sejak 15 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020. Angka 51,4 juta penduduk ini, baru setara dengan 19 persen dari total penduduk Indonesia, sehingga terdapat 81 persen penduduk Indonesia yang masih perlu dicatat keberadaannya.
Pada 1 September 2020, Badan Pusat Statistik bakal menerjunkan petugas ke lapangan melakukan cacah sensus untuk merekam data penduduk yang belum tercatat. Data kependudukan ini, menjadi kunci penting untuk membuat perencanaan di berbagai bidang, mulai dari pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, hingga transportasi.
“Tidak akan ada kebijakan tepat tanpa data yang akurat. Untuk memperoleh data kependudukan yang lengkap, BPS bersama 54 negara lainnya, menyelenggarakan sensus penduduk pada tahun 2020 ini,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (31/8).
Baca Juga:
Ini Alasan Uji Coba Vaksin COVID-19 di Bandung Makan Waktu 6 Bulan
Ia mengatakan, jumlah yang ikut sensus online ini, sangatlah besar karena setara dengan hampir dua kali lipat penduduk Australia.
"Sungguh merupakan capaian yang sangat menggembirakan. Mengingat, ini adalah sensus penduduk pertama yang dilakukan di Indonesia secara online,” kata
Dalam kesempatan tersebut Suhariyanto memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah berkontribusi untuk menyukseskan penduduk online atau daring itu.

Hal itu, kata ia membuktikan bahwa sensus penduduk telah menjadi milik dan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga merasa terpanggil untuk turut menyukseskan program tersebut.
Pada sensus 2020 ini, terdapat dua perubahan mendasar yang dilakukan, yakni untuk pertama kalinya, sensus penduduk 2020 menggunakan metode kombinasi dengan cara menggunakan data Penduduk Catatan Sipil dari Kementerian Dalam Negeri sebagai data dasar.
Baca Jug:
Rp192 Triliun Sudah Dikucurkan Buat Pulihkan Ekonomi
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Fenomena Rojali di Mall Nyata Adanya, BPS: Kelompok Kelas Menengah dan Atas Kini Lebih Irit

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Penduduk Miskin Ekstrem Sebanyak 2,38 Juta, Garis Kemiskinan Rp 609.160 Per Kapita Per Bulan

Tingkat Konsumsi Antara Kaya dan Miskin di Indonesia Timpang, Kelas Menengah Ke Bawah di Perkotaan Makin ‘Ngirit’

Pengeluaran Kelompok Penduduk 40 Persen Terbawah Naik Drastis

Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia

Harga MinyaKita 59 Kota/Kabupaten di Bawah HET, Termurah Probolinggo
