5 Upaya dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme


Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar. (ANTARA/HO-Humas BNPT).
MerahPutih.com - Masyarakat harus terus mewaspadai ancaman radikalisme dan terorisme di tanah air.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memaparkan, ada lima upaya lembaga tersebut dalam mencegah dan menanggulangi ancaman radikalisme dan terorisme.
"Pertama, melakukan transformasi semangat kebangsaan," kata Kepala BNPT Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Boy Rafli Amar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca Juga:
Pentingnya Masyarakat Waspada Penyebaran Paham Radikal Berujung Terorisme
Hal itu ia sampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta.
Upaya Selanjutnya ialah revitalisasi nilai pancasila, moderasi beragama, penguatan nilai adat dan budaya, serta penanggulangan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan, kata Komjen Boy.
Lima upaya transformasi itu adalah penguatan dalam mempersempit ruang gerak radikalisme dan terorisme yang anti konstitusi dan NKRI, bersifat transnasional, intoleran, radikal, menyalahgunakan narasi agama, anti terhadap kemanusiaan dan menghalalkan kekerasan.
"BNPT akan terus berkomitmen dalam mencegah dan melindungi bangsa dari ancaman radikalisme terorisme," tegas Boy, dikutip Antara.
Baca Juga:
Tragedi Bom Marriott Jadi Pengingat Adanya Ancaman Terorisme
Upaya pencegahan terorisme dan radikalisme oleh BNPT mendapat dukungan dari Komisi III DPR RI karena dinilai dilaksanakan secara efektif dan akuntabel.
Anggota Komisi III DPR RI Heru Widodo menyampaikan keberhasilan program pencegahan terorisme dan radikalisme dapat dilihat dari minimnya aksi teror yang terjadi.
Senada dengan itu, anggota Komisi III lainnya Ichsan Soelistio mengapresiasi capaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan BNPT tahun 2021. Hal tersebut menandakan pengelolaan anggaran BNPT dalam mencegah radikalisme dan terorisme digunakan dengan cukup efektif.
"Kita apresiasi bahwa penyerapan (anggaran) Bapak sangat baik dan akurat," kata Ichsan.
Terakhir, Komisi III DPR RI menilai BNPT tetap masih perlu memperkuat program-program pencegahan dan ke depannya lebih fokus. Komisi III juga berkomitmen untuk terus mendukung lembaga yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden tersebut. (*)
Baca Juga:
Dunia Pendidikan Disebut sebagai Incaran Teroris Sebarkan Radikalisme
Bagikan
Berita Terkait
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Cuma Modal KTP, Begini Cara Cek Dana Bansos PKH BPNT Juli 2025
