5 Tipe Orang Putus Cinta, Si Dramatis Sampai yang Jadi Motivator


Ptuus cinta membuat orang melampiaskan dengan berbagai cara. (Pixabay/Pexels)
JATUH cinta adalah hal yang indah, apalagi ketika kamu dapat menjalin hubungan dengan orang yang kamu cintai. Namun, tidak semua hubungan akan berakhir dengan sempurna, terkadang kita juga akan merasakan patah hati hingga putus cinta. Entah itu akibat cinta bertepuk sebelah tangan atau bahkan hubungan yang memang telah berakhir.
Perpisahan terkadang memang menjadi suatu hal yang tepat tetapi terkadang juga menjadi suatu hal yang paling sulit juga. Jika putus cinta, setiap orang berbeda untuk mengungkapkan rasa itu, ada yang menangis, mendengarkan dan menyanyi lagu yang galau, atau menjadi lebih produktif. Melansir guardian ada lima tipe orang yang mengalami putus, kira-kira kamu yang mana ya?
Baca Juga:

Si Dramatis
Menangis memang suatu hal yang wajar, namun berbeda dengan si dramatis. Dia menangis secara berlebihan sambil entah itu sambil berguling-guling di lantai atau berbicara tentang bagaimana perpisahan yang terjadi seakan membunuhnya. Mereka akan menangis selama berhari-hari bahkan menjadi frustasi. Akan tetapi ketika mereka bangkit kembali itu sebuah pencapaian yang besar dan cenderung membutuhkan waktu yang lama.
Mogok makan
Ketika mengalami perpisahan, secara otomatis akan kehilangan nafsu makan. Secara tidak langsung orang yang mengalami patah hati juga akan mengalami penurunan berat badan dan menjadi langsing. Tentu hal ini menguntungkan bagi beberapa orang, namun hal ini tentulah berbahaya karena selain mendapatkan sakit hati kamu juga akan mendapatkan sakit tubuh.
Si Produktif
Beberapa orang cenderung memilih untuk menjadi produktif setelah patah hati, entah karena banyak pekerjaan yang terlewatkan ketika berpacaran atau memilih untuk menyibukan diri, agar tidak memikirkan sang mantan. Aktivitas yang dilakukan pun berbeda-beda. Ada yang lebih memilih untuk sibuk dengan pekerjaannya atau melakukan kegiatan baru seperti berolahraga. Olahraga yang dipilih pun cenderung yang berat. Entah itu mengangkat beban atau bahkan boxing, sebagai salah satu bentuk ungkapan atas kemarahan dan kebenciannya.
Baca Juga:

Banyak bicara
Mencurahkan isi hati tentang sebuah permasalahan yang sedang dialami memanglah diperlukan. Tanpa disadari dengan bercerita akan membuat perasaan menjadi lebih tenang dan beban terasa lebih berkurang. Akan tetapi, bila kamu bercerita semua masalah tersebut kepada orang banyak, mulai dari cobaan berat ketika mengalami putus cinta bahkan menceritakan keburukan dari sang mantan kekasih. Hal tersebut mesti kamu hindari karena tidak semua orang dapat dipercaya.
Motivator
Saat patah hati, seringkali mereka menunjukkannya di media sosial entah itu dengan meng-upload lagu galau bahkan memberikan quotes di media sosial. Seperti pengalaman hidup tentang perpisahan. Mereka berubah menjadi pakar cinta yang paling memahami tentang sebuah hubungan. (nbl)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
