Kesehatan

5 Tanda Hand Sanitizer Tidak Efektif

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 04 Februari 2021
5 Tanda Hand Sanitizer Tidak Efektif

Perhatikan jika hand sanitizer kamu berbahaya bagi kulit. (Foto: unsplash/Kelly Sikkema)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENGGUNAKAN hand sanitizer menjadi upaya untuk melindungi diri dari penularan COVID-19. Namun, kamu harus tetap waspada terhadap kandungannya yang tidak aman bagi kulit manusia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengungkapkan beberapa label ternyata mengandung bahan berbahaya. Padahal, kandungan hand sanitizer yang aman telah tersedia dalam pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga:

Jangan Sembarang Pakai, Ketahui Fakta Dari 'Hand Sanitizer'

Menurut ahli sitopatologi bersertifikat di Los Angeles, Dr Celina Nadelman, hal ini disebabkan bahan-bahan yang dibutuhkan sangat diminati, sehingga stoknya menjadi sedikit.

"Kekurangan produk telah menyebabkan perusahaan kecil bereksperimen dengan alkohol yang berbeda, seperti metanol, untuk membuat pembersih tangan, yang sangat beracun bagi sistem saraf manusia," ujar Nadelman.

Menggunakan metanol terlalu banyak akan memicu mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan, kejang, bahkan kematian.

Melansir laman Livestrong, berikut tanda-tanda hand sanitizer kamu tidak efektif, bahkan berbahaya untuk kulit.

1. Kurangnya kandungan alkohol

Kandungan alkohol harus di atas 60 persen. (Foto: unsplash/Tai's Captures )

Kamu harus menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol karena efektif melindungi paparan virus apapun.

"Kuman terbunuh oleh alkohol melalui dehidrasi. Maka dari itu, alkohol yang lebih rendah dari jumlah yang disarankan tidak efektif dalam membunuh COVID-19," kata Nadelman.

2. Mengandung metanol

Cari kandungan ethanol pada hand sanitizer. (Foto: pixabay/Ri Butov )

Untuk memastikan tidak mengandung metanol, periksa lagi daftar kandungan hand sanitizer yang akan kamu beli. Sebaliknya, cari kandungan alkohol yang aman, seperti isopropil alkohol (IPA) dan etil alkohol (etanol).

Jika dua bahan alkohol tersebut tidak tercantum, Nadelman menyarankan untuk menghindari produk tersebut.

3. Belum pernah mendengar atau melihat merek

Pilih merek terpercaya. (Foto: pixabay/Luisella Planeta Leoni )

Meskipun harganya lebih tinggi, usahakan untuk menggunakan produk bermerek yang sudah terpercaya.

"Jangan gunakan botol yang tampak tidak biasa, atau botol yang dapat dengan mudah dibuka oleh seorang anak, karena ini jelas tidak melalui proses pengujian ketat yang telah ditetapkan," ungkap Nadelman.

Produk yang aman digunakan manusia sudah dikonfirmasi sebagai antimikroba. Maka dari itu, baca kandungan bahan-bahan produk terlebih dahulu dan hindari bahan yang berbahaya.

Baca juga:

Hand Sanitizer Buatan Sendiri, Apakah Aman Digunakan?

4. Berbau minuman alkohol

Jangan pilih hand sanitizer berbau minuman alkohol. (Foto: pexels/Fatoba Tolulope Ifemide)

Menurut Nadelman, jika hand sanitizer kamu berbau minuman alkohol, maka kemungkinan produk tersebut tidak sepenuhnya memenuhi standar keamanan.

Saat pasokan hand sanitizer menipis di awal pandemi, penyulingan minuman keras mulai terjun ke bisnis pembuatan produk yang bertujuan membunuh virus Corona.

Nadelman menambahkan penyulingan atau jenis perusahaan lain yang mengikuti pedoman ini biasanya akan menghindari pembuatan produk yang berbau minuman alkohol. Maka dari itu, jika baunya seperti tequila dan vodka, jangan gunakan.

5. Tidak mencantumkan kandungan bahan aktif

Periksa kandungan bahan hand sanitizer. (Foto: pexels Anna Tarazevich)

Selain menyebutkan kandungan bahan, setiap produk terutama produk sanitizer juga wajib menyantumkan tujuan dan jumlah bahan aktifnya. Demikian menurut Bob Reynolds, produsen dan distributor perusahaan terkemuka untuk solusi perawatan, pembersihan, dan sanitasi, Zep. (scp)

Baca juga:

Sabun atau 'Hand Sanitizer', Mana yang Lebih Efektif?

#COVID-19 #Virus Corona #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan