5 Juta Lebih Lansia Jepang Diprediksi Mengidap Demensia pada 2040


Demensia mengintai lansia Jepang. (Foto: Unsplash/Steven HWG)
MerahPutih.com - Sebanyak 5,84 juta orang lansia Jepang berusia 65 tahun ke atas rentan terkena demensia pada 2040. Angka tersebut berarti sekitar 15 persen dari kelompok usia tersebut akan mengalami gangguan kemampuan berpikir ini.
Angka ini juga naik, yang hanya 4,4 juta lansia pada tahun 2022 diprediksi menderita demensia, menurut proyeksi tim kementerian kesehatan Jepang yang dirilis pada Rabu (8/5), seperti diberitakan The Japan Times.
Selain itu, data tersebut juga jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang dirilis pada tahun 2015. Proyeksi pada tahun tersebut menyatakan bahwa lebih dari 8 juta orang akan menderita demensia pada tahun 2040.
Menurunya angka risiko demensia di Jepang karena masyarakat mulai sadar untuk menjalani gaya hidup sehat. Belum lagi jumlah perokok di Jepang juga semakin berkurang, sehingga masyarakat lebih memiliki peluang sehat yang lebih besar.
Baca juga:
Studi Ungkap 1,6 Juta Kasus Demensia di 2050 Dapat Dihindari
Meski begitu, jumlah orang dengan gangguan kognitif ringan (MCI) dan orang yang tidak didiagnosis menderita demensia namun mengalami masalah memori dan gejala lainnya, juga diperkirakan meningkat menjadi 6,13 juta. Ini berarti sekitar 1 dari 3 orang berusia 65 tahun ke atas akan mengalami masalah kesehatan tersebut.
Data tersebut didapatkan berdasarkan survei yang dilakukan di empat kota Jepang, yakni di prefektur Fukuoka, Ishikawa, Ehime dan Shimane. Para dokter melakukan tes demensia pada penduduk berusia 65 tahun ke atas dalam survei tersebut.
Di empat kota itu, 12,3 persen penduduknya menderita demensia atau turun dari 15 persen pada tahun 2012. Pemerintah Jepang sangat menyadari masalah ini, dengan diberlakukannya undang-undang demensia baru pada bulan Januari.
Undang-undang tersebut menguraikan bahwa perlunya pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan layanan medis dan kesejahteraan, sehingga penderita demensia dapat hidup dengan nyaman. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
