5 Alat yang Bisa Membantu Kamu Seusai Tertimpa Bencana Alam


Kingii Waarable (Sumber: kingii)
BUKAN rahasia lagi kalau Indonesia adalah salah satu negara yang rawan bencana. Hal ini karena negara kita dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik. Bagi yang belum tahu 90 persen dari gempa Bumi dan 81 persen gempa terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi kita yang tinggal di Indonesia untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya menyiapkan beberapa alat khusus untuk bencana. Seperti yang dirangkum oleh Merahputih.com berikut ini.
1. Kingii Waarable
Alat yang berbentuk seperti jam tangan ini sangat cocok ketika kamu sedang berada di pinggir pantai. Ketika bencana tsunami atau terseret ombak, alat ini akan membuat kamu tetap terapung. Konsep Kingii Waarable sebenarnya mirip dengan alat pelampung yang ada di dalam pesawat. Kamu tinggal tarik tuasnya, seketika itu ada balon udara yang keluar.
2. Kasur pelindung gempa

Berbagai alat dibuat untuk melindungi kita dari gempa. Salah satunya adalah kasur pelindung gempa yang dirancang oleh pria asal Rusia Dahir Insaat. Kasur ini nantinya akan otomatis memasukan orang diatasnya ke dalam box. Di sana sudah tersedia berbagai peralatan seperti bahan makanan, air putih, masker dan oksigen. Kasur ini juga sangat tahan dengan segala benturan.
3. Sedotan filter air

Sedotan ini biasa digunakan oleh para backpacker yang sedang berpetualang ke daerah sulit air bersih. Nah, karena fungsinya itu, tentu alat ini sangat cocok digunakan pasca bencana. Karena biasanya saat itu air bersih akan sulit ditemukan. Sedotan ini banyak dijual bebas tentunya dengan kualitas berbeda tergantung harga.
4. First Aid Kit

Alat ini memang terlihat sederhana dan tanpa teknologi canggih. Tapi kegunaannya sangat dibutuhkan, apalagi pasca bencana. First Aid Kit berisi alat-alat pertolongan pertama. Kta tidak tahu kapan bencana akan datang. Jadi sangat disarankan untuk menyediakan kotak P3K di dalam rumah.
5. Radio darurat

Radio sangat dibutuhkan pasca gempa untuk mengikuti perkembangan berita nasional disaat tidak bisa mengakses televisi. Beberapa radio darurat tidak menggunakan tenaga baterai melainkan tenaga surya dan dapat menerima siaran daam jumlah banyak.
Bagikan
Berita Terkait
Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

BMKG Catat Ada 24 Gempa Susulan usai Guncangan Magnitudo 5,7 di Banyuwangi

BNPB Langsung Kirim Tim ke Banyuwangi dan Situbondo Usai Gempa Magnitudo 5,7

Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali

Warga Lanjut Usia Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai Dasar Akibat Topan Ragasa

Super Topan Ragasa Jebol Bendungan di Taiwan, 14 Tewas dan Ratusan Orang Hilang

Siklon Tropis Bualoi Berpotensi Picu Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Indonesia Timur

Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh
