166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Ilustrasi gempa bumi. Foto: Dok/BMKG
Merahputih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat total 166 kali gempa susulan setelah guncangan utama yang melanda Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam. Gempa utama tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada ratusan bangunan rumah dan fasilitas umum di wilayah tersebut.
Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa gempa susulan terus terjadi hingga siang hari pukul 11.49 WIB. Rentang kekuatan magnitudo gempa susulan bervariasi dengan magnitudo terbesar 4,4 dan terkecil 1,1 magnitudo.
"Sebanyak 77 kali gempa terjadi semalam sejak pukul 23.49 WIB hingga 05.49 WIB pagi tadi, dan siang ini tercatat empat kali gempa," jelas Daryono.
Baca juga:
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Berdasarkan data awal yang diterima BMKG, kerusakan terparah fokus di Kecamatan Gayam, dengan 121 rumah rusak, enam masjid, satu mushala, delapan sekolah, dan satu puskesmas lantai dua terdampak. Sementara itu, kerusakan di Kecamatan Nonggunong mencakup 17 rumah, dua masjid, satu mushala, dan tiga sekolah.
Kerusakan ringan juga dilaporkan di Kecamatan Talango (satu rumah) dan Kecamatan Batang-Batang (satu rumah di Desa Benuaju Timur).
Selain kerugian material, enam warga dilaporkan mengalami luka-luka dan sedang dirawat di Puskesmas Gayam. Hingga laporan ini disusun, belum ada catatan korban jiwa akibat peristiwa gempa tersebut.
Daryono menjelaskan bahwa gempa Sumenep diklasifikasikan sebagai jenis tektonik kerak dangkal. Hal ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di dasar laut, yang sumbernya terkait dengan perpanjangan sesar offshore Zona Kendeng atau Madura Strait Back Arc Thrust dengan mekanisme pergerakan naik.
Baca juga:
Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa Filipina Berkekuatan Magnitudo 6,9
"Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak panik, serta menghindari bangunan yang sudah retak atau berpotensi roboh," tambahnya.
Saat ini, Tim petugas gabungan dari BPBD Sumenep bersama TNI/Polri telah bergerak cepat ke lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat, mendirikan posko darurat, dan menyalurkan bantuan logistik.
Proses pendataan dan pemantauan lapangan masih berlangsung, dan BMKG terus memonitor perkembangan gempa susulan yang masih berpotensi terjadi.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik

Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Kamis, 2 Oktober, Waspada Juga Banjir Rob

Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak

5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober

Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar Diguyur Hujan pada Rabu, 1 Oktober 2025, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir

Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas

Prakiraan Cuaca Indonesia 1–3 Oktober 2025: Papua dan Jawa Timur Diguyur Hujan Lebat

Peringatan Dini Waspada Hujan Sangat Lebat di Jabodetabek pada 1-2 Oktober 2025

Jakarta Siaga Cuaca Ekstrem selama 2 Hari Mendatang

BMKG Beri Penjelasan soal Fenomena Hujan Es di Lampung Barat
