5.000 Penari bakal Bawakan Tarian Gambyong di Jalan Slamet Riyadi


Tarian Gambyong. Foto: Jaringan Kota Pusaka Indonesia
MerahPutih.com- Dalam rangka memeriahkan Hari Tari Sedunia, sebanyak 5.000 penari bakal menari di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (29/4) pagi. Dalam pertunjukan tarian kolosal ini, mereka akan membawakan tari Gambyong.
"5.000 penari itu, berasal dari pelajar tingkat SMP dan SMA. Selain itu juga ada sanggar dari Kota Solo. Mereka akan menari bersama dari kawasan perempatan Hotel Novotel, hingga Bundaran Gladak. Mereka akan menari bersama. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Kesenian, Sejarah, dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Solo, Maretha Dinar kepada wartawan, Kamis (26/4).

Bahkan, guna menyempurnakan penampilan tersebut, 5.000 penari ini akan kembali mengadakan kegiatan gladi bersih, pada Jumat (27/4) besok pagi, di lokasi penyelenggaraan. Gladi ini sudah berjalan kedua kalinya, karena pada Minggu (22/4) kemarin sudah dilakukan di tempat yang sama.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo ini, juga mengundang Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk pemecahan rekor tersebut.
“Kami sengaja melibatkan anak-anak, remaja hingga pemuda untuk ikut ambil bagian. Agar mereka ikut mengenal dan melestarikan keberadaan tari Gambyong,” harapnya.
Ketika ditanya soal alasan pemilihan tari Gambyong, Maretha menerangkan, tarian ini berasal dari Solo.
“Selain berasal dari Solo, tarian ini juga tak sembarangan dibawakan, karena dibawakan hanya untuk menyambut tamu kehormatan saja,” katanya.
Sementara itu, saat gladi bersih besok, kawasan Jalan Slamet Riyadi akan di tutup untuk sementara waktu, karena gladi akan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan akan berlangsung selama satu jam. Sedangkan saat pelaksanaan, Minggu (29/4) pagi tak akan menutup jalan, karena bertepatan dengan kegian rutin setiap Minggu pagi, yakni Car Free Day (CFD).

Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo tak lupa meminta maaf kepada warga Solo, jika sejumlah ruas jalan di kawasan Slamet Riyadi akan di tutup beberapa jam.
“Mohon maaf, hanya beberapa jam saja, dan untuk arus lalu lintas akan dialihkan,” terangnya.
Untuk diketahui, Tari Gambyong sendiri salah satu tarian tradisional. Biasanya, tarian ini dibawakan beberapa penari wanita, dengan menampilkan gerakan indah dan anggun.
Dahulu, tarian ini ditampilkan sebagai upacara ritual sebelum bercocok tanam, tarian ini dibawakan sebagai bentuk harapan agar hasil panen melimpah.
Namun, seiring berjalannya waktu pada jaman Pakubuwono (PB) IV, tarian ini memasuki lingkungan Keraton dan dijadikan sebagai tarian untuk menyambut tamu kehormatan.
Berita ini merupakan laporan Win, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima

Solo International Performing Arts 2025 Diramaikan 9 Negara, Perkuat Posisi sebagai Kota Budaya Dunia

Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga

Polisi Tangkap 3 Remaja Terduga Pembakar Gedung DPRD Solo, Sita 5 Bom Molotov

Fasilitas Umum Dirusak Massa, Walkot Solo Tegaskan Perbaikan Segera Dilakukan
