450 Jemaah Haji Kloter Pertama Debarkasi Surabaya Jalani Skrining Kesehatan
Jemaah haji Debarkasi Surabaya. Foto: MP/Budi Lentera
MerahPutih.com - Sebanyak 450 haji kloter satu Debarkasi Surabaya tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/7) pagi WIB. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Selepas dari bandara, jemaah haji diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, untuk menjalani skrining kesehatan dan tes COVID-19. Seluruh jemaah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, kemudian dilakukan tes usap antigen. Yang diketahui positif dalam tes antigen maupun yang memiliki gejala dilakukan swab PCR.
Baca Juga
Maskapai Diminta Tidak Asal Ubah Jadwal Penerbangan Jemaah Haji
"Bagi yang suhu badannya di atas 37,5° C atau memiliki gejala batuk, pilek, pusing akan di dilakukan PCR. Sedangkan bagi jemaah lainnya akan dilakukan swab antigen," kata Khofifah
Terpantau, dari 450 orang jemaah haji kloter 1 yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro, dua orang dinyatakan positif saat diswab antigen selanjutnya dilakukan Swab PCR. Mereka tetap diantar kembali ke rumah masing- masing untuk isolasi sesuai ketentuan sambil menunggu hasil swab PCR.
"Pada dasarnya, jamaah haji yang sudah dinyatakan negatif antigen, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Termasuk mereka yang hendak melakukan ziarah haji, tetap bisa melaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mohon tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan," tegas Khofifah.
Untuk dua orang yang tengah menunggu hasil swab PCR, diantar ke daerah dengan mobil tersendiri oleh Pemprov Jawa Timur dengan monitor Dinkes dan puskemas setempat.
Pemeriksaan kesehatan bagi jemaah haji ini, kata Khofifah, dilakukan secara terintegratif oleh KKP PPIH yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan petugas yang tergabung dalam Satgas Covid 19, tim PPLN dari TNI dan POLRI. Petugas juga akan didukung oleh tim dari BPBD Provinsi Jatim yang akan melakukan disinfeksi.
"Disinfeksi akan dilakukan pada barang bawaan jemaah, serta bus yang membawa jemaah. Bus akan didisfeksi sebelum dan sesudah digunakan penjemputan," katanya.
Baca Juga
Jemaah Haji Diimbau Tetap Menjaga Kesehatan saat Tiba di Tanah Air
Khofifah menjelaskan, pemeriksaan kesehatan kepada para jemaah haji setiba di Tanah Air ini sesuai dengan Surat Edaran no 22 Tahun 2022 oleh Satgas Penanganan COVID-19, terkait protokol kesehatan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang diterbitkan oleh BNPB tertanggal 8 Juli 2022.
Tidak hanya itu, sesuai arahan Menteri Kesehatan, bagi jemaah haji yang belum booster vaksin COVID-19, maka harus dilakukan vaksinasi booster. Tim booster maupun vaksinnya telah standby disiapkan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim
"Bagi seluruh jemaah haji yang tercatat belum melakukan Vaksin Booster diwajibkan mendapat suntikan booster sebelum kembali ke daerahnya masing-masing," jelasnya.
Lebih lanjut, dalam rangka membatasi penyebaran virus COVID-19, pemerintah telah membekali haji Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji (K3JH). K3JH tersebut, kata Khofifah, dibagikan dalam rangka memantau kesehatan jemaah haji selama 21 hari setelah pulang dari tanah suci
"Sepulangnya jemaah haji ke tanah air, maka harus dimonitor oleh Puskesmas di masing-masing daerah," imbuhnya.
Khofifah pun mendoakan para jemaah haji yang pulang ke tanah air menjadi haji mabrur, sehat dan penuh keberkahan. Ia juga mengajak para jemaah haji menjaga kemabruran haji melalui ibadah dan amalan dalam kehidupan sehari-hari.
"Bahwa ibadah haji ini tidak sekedar saat proses ibadahnya di Tanah Suci, tapi juga bagaimana ketika pulang kembali ke tanah air kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," pesannya.
Sebagai informasi, total jumlah jamaah haji 1443 H/2022 Debarkasi Surabaya yang akan tiba di Bandara Juanda berjumlah 16.968 jemaah haji termasuk petugas PPIH. Untuk jadwal kepulangan para jamaah haji Debarkasi Surabaya tersebut akan dimulai pada 17 Juli 2022 sampai dengan 13 Agustus 2022.
Untuk proses penjemputan para jamaah haji tersebut, nantinya penjemputan jemaah hanya bisa dilakukan oleh panitia haji daerah, kecuali untuk jemaah dengan kondisi tertentu, sakit atau jemaah mandiri dan dengan memperoleh ijin dari Ketua/Sekretaris PPIH. (Budi Lentera/Surabaya)
Baca Juga
Intens Komunikasi dengan Arab Saudi, Menag Harap Kuota Haji 2023 Meningkat
Bagikan
A. Haris Budiawan/Budi Lentera
Berita Terkait
Skema Haji 2026 Dinilai Terlalu Berbahaya, Jemaah Harus Tiba di Mina Pagi Hari Sebelum Cuaca Panas Ekstrem Mencapai Puncaknya
Kuota Jemaah Haji Asal Jawa Barat Turun Drastis, Tak Ada Lagi Menyalip Antrean
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Biaya Haji 2026 Harusnya Naik Rp 2,7 Juta, Dahnil Anzar: Turun Berkat Instruksi Prabowo
Kuota Haji 2026 Akhirnya Ditetapkan 221.000 Jemaah, Negara Wajib Beri Pelayanan Terbaik Bukan Cuma Janji Manis
Legalisasi Perjalanan Umrah Mandiri Jangan Timbulkan Korban di Lapangan
DPR Harap Kementerian Haji Tak Tutupi Penetapan BPIH, Bongkar Semua Agar Jemaah Tak Rugi
Jemaah Haji Indonesia Membanjir Namun Turis Arab yang Mampir Secuil, Kemenhaj Paksa Kemenpar Gerak Cepat Promosi di Saudi