4 Strategi Pemerintah Tingkatkan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil


Poster yang berisi protes dari pedagang yang meminta pemerintah untuk menutup TikTok Shop di kawasan toko Blok A, pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (19/9/2023). (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi salah satu sektor unggulan yang meningkatkan perekonomian nasional atau devisa negara. Pada triwulan I 2024, industri tekstil mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan, hal ini terlihat dari produk domestik bruto (PDB) mengalami pertumbuhan sebesar 2.64 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Ekspor sektor TPT juga mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen atau senilai 2,95 miliar dolar AS pada triwulan I-2024, padahal di periode itu situasi di pasar global masih tak menentu oleh ketidakpastian geopolitik.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan ada empat strategi yang digunakan untuk meningkatkan intensitas ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT), sehingga bisa meningkatkan perekonomian negara.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan, empat strategi tersebut antara lain yakni penyaluran program restrukturisasi mesin/peralatan, implementasi industri 4.0, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta pemberian jaminan kemudahan akses untuk bahan baku.
Baca juga:
Penurunan Daya Beli Bikin Pasar Domestik Tekstil Melemah
Untuk program restrukturisasi mesin, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 miliar pada tahun 2024 untuk pelaksanaan restrukturisasi mesin/peralatan industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain dengan target 59 perusahaan.
"Sedangkan implementasi industri 4.0 dengan memanfaatkan beberapa teknologi kunci untuk memenangkan persaingan global antara lain Artificial intelligence, Novel fabrics, Internet of things, Rapid Data Analysis For Quick Adaptation, Mobile commerce, Virtual and augmented reality, Online vector editors, 3D Printing, Blockchain, dan Sustainability," kata dia.
Ia mengatakan, untuk peningkatan kualitas SDM, pihaknya memastikan bisa mencetak pekerja industri yang terampil melalui pendidikan vokasi yang dikelola pihaknya yakni antara lain sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK), 11 politeknik industri, serta dua akademi komunitas (Akom).
"Adapun kemudahan akses bahan baku untuk industri turut diterapkan untuk pelaku sektoral berorientasi ekspor," katanya. (*)
Baca juga:
Pemerintah Diminta Dorong Buruh Industri Tekstil Kena PHK Berwirausaha
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Tekor! Indonesia Impor Obat Rp 176 Triliun Tapi Ekspor Cuma Rp 6,7 Triliun

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Thrifting Dinilai Rusak Industri dan UMKM Tekstil, Teranyar Kemenag Sita Pakaian Bekas Rp 112 Miliar

Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

DPRD Sragen Temukan Pabrik Tekstil Modal Asing Beroperasi tanpa Izin Lengkap

Cetak Sejarah: Indonesia Ekspor Rempah hingga Madu ke Hongkong, Nilai Transaksi Capai Rp 5,6 Miliar

Indonesia Promosikan Inovasi Olahan Tempe Bagi Warga AS, Pasar Tempe Capai USD 2,5 Miliar

AS Pangkas Tarif Tekstil RI, Ini Dia Peluang Emas yang Wajib Diserbu Pengusaha

Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik

Menteri Perdagangan Keluarkan Aturan Perlindungan Konsumen Penggunaan Barang dan Jasa Terkait K3L, Jamin Mutu Produk Ekspor
