38 Rumah Rusak Diterjang Angin Kecang di Bogor


Rumah warga mengalami kerusakan akibat bencana angin kencang di Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Bogor)
MerahPutih.com - Kabupaten Bogor merupakan daerah yang rentan terjadi bencana alam karena memiliki curah hujan tinggi terdapat beberapa wilayah perbukitan, sehingga bencana selalu menghantui setiap saat. Teranyar, puluhan rumah rusak diterjang angin kecang, Kamis (17/4)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat sebanyak 38 rumah di Kecamatan Sukamakmur rusak akibat diterjang angin kencang.
Baca juga:
18 Orang Tewas Akibat Bencana Tanah Longsor Tana Toraja
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani di Cibinong, Jumat, mengungkapkan peristiwa angin kencang yang terjadi Kamis (17/4) petang itu menyebabkan 37 rumah rusak ringan dan satu rusak berat.
"Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang sehingga mengakibatkan pohon tumbang di beberapa titik yang menimpa rumah milik warga," ungkapnya.
Adam menyebutkan, saat ini pohon-pohon tumbang yang menimpa rumah warga di wilayah Sukamakmur telah berhasil dievakuasi oleh Tim Redaksi Cepat BPBD Kabupaten Bogor.
"Sebagian rumah yang terdampak sudah diperbaiki oleh pemiliknya. Ini perlu penanganan lebih lanjut dari dinas terkait," kata Adam.
Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengimbau warganya untuk selalu meningkatkan kewaspadaan karena cuaca ekstrem masih terjadi pada beberapa hari terakhir di Kabupaten Bogor.
"Pernah saya mendapat laporan, dari 360 hari kalau dirata-ratakan tidak lebih dari 10 hari tidak terjadi bencana. Itu harus menjadi perhatian kita bersama," ungkap Asmawa.
Asmawa menginstruksikan, jajaran camat, lurah dan kepala desa untuk rajin memberikan imbauan kepada masyarakat mengenai waspada bencana alam sebagai salah satu langkah mitigasi.
"Para camat lurah agar senantiasa mengingatkan kita selalu waspada, karena Kabupaten Bogor sangat sangat rawan," kata Asmawa.
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor untuk merampungkan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW).
"Jangan sampai setelah terjadi bencana baru kasak kusuk saling menyalahkan, itu bukan tindakan yang baik," katanya dikutip Antara. (*)
Baca juga:
Pemprov DKI Kerahkan Prasarana Penangulangan Bencana saat Warga Jakarta Mudik
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air

Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut
