3 Teh Herbal ini Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Pengaruhi Kadar Glukosa Darah


Teh herbal berbahaya bagi penderita diabetes. (Foto: Unsplash/Akhilesh Sharma)
MerahPutih.com - Penderita diabetes memiliki sejumlah daftar makanan dan minuman yang pantang untuk dikonsumsi. Salah satu minuman perlu dihindari walau diklaim memiliki manfaat kesehatan ialah teh herbal.
Sebenarnya tak semua teh herbal perlu dihindari. Namun, ada beberapa jenis teh herbal nan sama sekali tak boleh dikonsumsi oleh pasien diabetes. Berikut daftarnya menurut laman Eatingwell:
1. Teh Herbal Aloe Vera
Meskipun penelitiannya masih sedikit, satu studi lama meneliti dampak bubuk gel aloe vera terhadap respons gula darah dan lipid darah pada penderita diabetes tipe 2. Mereka menemukan bahwa mengonsumsi bubuk gel aloe vera menyebabkan penurunan glukosa darah, tekanan darah, dan kolesterol yang signifikan.
Namun, efek yang kuat ini berpotensi menimbulkan kerugian, karena dapat menyebabkan glukosa darah rendah yang berbahaya bagi orang mengonsumsi obat penurun gula darah.
Baca juga:
Masuk 10 Besar Dunia, Indonesia Catatkan Kasus Diabetes Tertinggi di Asia Tenggara
2. Teh Herbal Chamomile
Teh herbal bebas kafein ini telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu tidur, pencernaan, kesehatan mental, dan banyak lagi. Penderita diabetes yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah dan warfarin, harus menghindari jenis teh herbal ini karena dapat berefek negatif pada pengobatan.
Bahkan, potensi interaksinya sangat mengkhawatirkan sehingga satu penelitian secara khusus menyarankan agar tidak merekomendasikan chamomile kepada pasien mengonsumsi warfarin karena potensi peningkatan risiko pendarahan.
3. Teh Herbal Fenugreek
Penelitian menunjukkan fenugreek dapat meningkatkan glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida. Pada saat yang sama, fenugreek mungkin tidak aman untuk semua orang. Suplemen fenugreek mungkin memiliki efek hipoglikemik, yang menyebabkan penurunan gula darah.
Teh Fenugreek juga dapat berinteraksi dengan obat pengencer darah, yang menyebabkan kekhawatiran bagi mereka menderita diabetes dan kondisi kardiovaskular. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
