2.000 Tim Ekspedisi Patriot Segera Diberangkatkan, Gali Potensi Ekonomi dan Transmigrasi Gaya Baru
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara (tengah) menyaksikan penandatanganan MoU antara Sekjen Kementrans Danton Ginting Munthe (kiri) dan Rektor ITB Tatacipta Dirgantara (kanan) di Jakarta, Selasa (6/5/2025). ANTARA/HO-Kementerian Transmigrasi.
MerahPutih.com - Kementerian Transmigrasi menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB), agar dapat membangun kawasan transmigrasi dan ekonomi terintegrasi berbasis inovasi pendidikan dan teknologi.
Kerja sama antara kedua lembaga tersebut tertuang dalam nota kesepahaman bersama (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani, Selasa (6/7).
Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah menyiapkan keberangkatan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot pada 2025.
Tim Ekspedisi Patriot tersebut terdiri dari para akademisi dan sarjana yang berfokus untuk meneliti potensi yang dapat dikembangkan di kawasan transmigrasi.
Baca juga:
Raker Menteri Desa PDTT dan Menteri Transmigrasi dengan Komisi V DPR Bahas Program Kerja APBN 2025
Salah satu fokus utama dalam paradigma baru transmigrasi saat ini adalah pengembangan potensi dan sumber daya di kawasan transmigrasi dengan menciptakan korporasi masyarakat sebagai wadah bagi para transmigran untuk membangun usaha secara kolektif dan mandiri.
"Lahan sudah siap, pengusaha juga sudah mendapatkan solusi karena sudah ada korporasi masyarakat," katanya.
Ia menuturkan, Tim Ekspedisi Patriot tidak hanya berperan sebagai peneliti, tapi juga akan menjadi mentor dan pendamping bagi para peserta Program Transmigrasi Patriot yang akan dimulai pada 2026.
Iftitah berharap, kolaborasi tersebut dapat mempercepat hadirnya inovasi yang menjawab tantangan pembangunan kawasan transmigrasi, sehingga semakin banyak investor yang tertarik untuk ikut mengembangkan kawasan transmigrasi.
"Orang pintar adalah orang yang mampu menjawab persoalan, maka kami libatkan ITB agar konsep Transmigrasi Patriot ini benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan tentang konsep baru transmigrasi,” ujarnya.
Rektor ITB Tatacipta Dirgantara menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah dapat menghasilkan program nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
"Kerja sama ini dapat meningkatkan kapasitas dosen maupun mahasiswa yang nantinya dapat menjadi media pembelajaran di ruang kuliah," ungkapnya.
Program Transmigrasi Patriot akan memberikan kesempatan bagi anak-anak muda untuk berpartisipasi dalam pengembangan kawasan transmigrasi dengan mengikuti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui program beasiswa double degree pada jenjang D4, S1, S2, dan S3, baik di universitas lokal, nasional, maupun luar negeri.
Para peserta Transmigrasi Patriot tersebut nantinya akan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi dan sumber daya di kawasan transmigrasi masing-masin. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia
Hebat! 16 Dosen ITB Masuk Top 2 Persen Saintis Dunia Tahun 2025
RDF Plant Rorotan Segera Beroperasi, Ahli Lingkungan ITB Minta Warga tak Khawatir
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung Tapi Penjualan Turun, Pemerintah Diminta Percepat Infrastruktur BEV dan Beri Insentif LCGC
Bahaya Tersembunyi di Balik Bensin Tercampur Solar, Siap-Siap Kantong Jebol
Pemerintah Siapkan 525.995 Hektare Untuk Ekosistem Peternakan Nasional, Uji Coba di Sumba NTT
ITB Bakal Dampingi dan Bina Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo - Jokowi
Mahasiswi ITB Pengunggah Meme Tak Senonoh Prabowo dan Jokowi Dikeluarkan dari Penjara, Diminta Lanjutkan Kuliah