16 Minggu Tak Bisa Melek setelah Suntik Botoks


Sesuai undang-undang di Inggris, praktisi kosmetik tidak harus memiliki kualifikasi wajib. (Unsplash/Nappy)
SEORANG perempuan tidak dapat membuka matanya selama 16 minggu, diduga akibat mendapatkan suntikan botoks dari praktisi non-medis.
Dia pun menceritakan kisahnya sebagai bentuk peringatan akan prosedur botoks non-bedah yang ternyata tetap ada risiko efek samping yang merugikan jika dilakukan dengan tidak benar.
Amy dari Northumberland, desa di Inggris, melihat iklan di media sosial dari "klinik" yang menawarkan prosedur tersebut. Namun, ketika dia tiba, ternyata lokasinya hanyalah rumah biasanya.
Baca Juga:

Setelah mendapatkan suntikan botox, dalam beberapa hari dia melihat matanya mulai terkulai. Lima hari setelah injeksi, dia bahkan tidak bisa menggerakkan kelopak matanya. Dia pun melaporkan kasus penipuan lisensi medis itu.
Sesuai undang-undang di Inggris, praktisi kosmetik tidak harus memiliki kualifikasi wajib, meskipun beberapa perawatan melibatkan jarum dan dapat menyebabkan komplikasi serius.
Departemen Kesehatan sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan skema lisensi bagi praktisi di Inggris bagi yang melakukan prosedur kosmetik non-bedah tetapi kapan waktunya belum ditentukan.
Amy yang berusia 36 tahun mengatakan, dia merasa ada yang tidak beres ketika dia tiba di alamat tersebut pada bulan Desember 2022, dan mengetahui bahwa prosedur tersebut akan dilakukan di ruang tamu yang minim cahaya.
"Di iklannya ada kata klinik dan perawat, jadi saya pikir 'hebat dia profesional' dan kemudian saya tiba di alamatnya dan itu bukan klinik, itu adalah alamat rumah seorang perempuan," ujarnya seperti diberitakan BBC (30/7).
"Saya telah diberitahu oleh orang lain bahwa [prosedurnya] akan terasa seperti sengatan lebah kecil dan ternyata tidak, itu sebenarnya sangat menyakitkan," dia mengenang peristiwa itu.
Baca Juga:

"Saya bisa merasakan jarum berputar di bawah kulit dan merasakannya berdenyut dan menggores permukaan kulit saat dia mengeluarkannya," ujarnya.
Setelah itu untuk mengatasi masalah matanya, Amy mencari bantuan dari praktisi kosmetik berbeda yang meresepkan obat tetes untuk mengencangkan otot di sekitar mata, dan membantu membukanya, tetapi dia mengatakan butuh 16 minggu agar dosis botoks yang disuntikkan hilang.
Dia menjelaskan, ada kesadaran bahwa perempuan yang melakukan prosedur itu sebenarnya bukan perawat. Amy sempat meminta ketika dia diduga menolak untuk memberikan perincian tentang nomor batch botoks, yang telah meresepkannya dan di mana dia menyelesaikan pelatihannya.
"Percayalah pada insting kamu dan pikirkan apakah itu ditawarkan dengan harga diskon - dari mana asalnya? Apakah itu legal? Dan mengapa begitu murah?" dia mengingatkan.
"Saya akan menyarankan siapa pun untuk benar-benar melakukan pekerjaan rumah mereka dan memastikan kamu mengetahui efek sampingnya dan konsekuensinya," demikian Amy. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
