16 Minggu Tak Bisa Melek setelah Suntik Botoks

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 01 Agustus 2023
16 Minggu Tak Bisa Melek setelah Suntik Botoks

Sesuai undang-undang di Inggris, praktisi kosmetik tidak harus memiliki kualifikasi wajib. (Unsplash/Nappy)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEORANG perempuan tidak dapat membuka matanya selama 16 minggu, diduga akibat mendapatkan suntikan botoks dari praktisi non-medis.

Dia pun menceritakan kisahnya sebagai bentuk peringatan akan prosedur botoks non-bedah yang ternyata tetap ada risiko efek samping yang merugikan jika dilakukan dengan tidak benar.

Amy dari Northumberland, desa di Inggris, melihat iklan di media sosial dari "klinik" yang menawarkan prosedur tersebut. Namun, ketika dia tiba, ternyata lokasinya hanyalah rumah biasanya.

Baca Juga:

Deteksi Tongue-tie pada Newborn

suntik
Setelah mendapatkan suntikan botox, dalam beberapa hari dia melihat matanya mulai terkulai. (Freepik/nensuria)

Setelah mendapatkan suntikan botox, dalam beberapa hari dia melihat matanya mulai terkulai. Lima hari setelah injeksi, dia bahkan tidak bisa menggerakkan kelopak matanya. Dia pun melaporkan kasus penipuan lisensi medis itu.

Sesuai undang-undang di Inggris, praktisi kosmetik tidak harus memiliki kualifikasi wajib, meskipun beberapa perawatan melibatkan jarum dan dapat menyebabkan komplikasi serius.

Departemen Kesehatan sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan skema lisensi bagi praktisi di Inggris bagi yang melakukan prosedur kosmetik non-bedah tetapi kapan waktunya belum ditentukan.

Amy yang berusia 36 tahun mengatakan, dia merasa ada yang tidak beres ketika dia tiba di alamat tersebut pada bulan Desember 2022, dan mengetahui bahwa prosedur tersebut akan dilakukan di ruang tamu yang minim cahaya.

"Di iklannya ada kata klinik dan perawat, jadi saya pikir 'hebat dia profesional' dan kemudian saya tiba di alamatnya dan itu bukan klinik, itu adalah alamat rumah seorang perempuan," ujarnya seperti diberitakan BBC (30/7).

"Saya telah diberitahu oleh orang lain bahwa [prosedurnya] akan terasa seperti sengatan lebah kecil dan ternyata tidak, itu sebenarnya sangat menyakitkan," dia mengenang peristiwa itu.

Baca Juga:

Cara Merawat Tato Baru untuk Tujuan Kesehatan

suntik
Disarankan, siapa pun yang benar-benar ingin botox harus menyelidiki pemberi layanan terlebih dahulu. (Freepik/lookstudio)

"Saya bisa merasakan jarum berputar di bawah kulit dan merasakannya berdenyut dan menggores permukaan kulit saat dia mengeluarkannya," ujarnya.

Setelah itu untuk mengatasi masalah matanya, Amy mencari bantuan dari praktisi kosmetik berbeda yang meresepkan obat tetes untuk mengencangkan otot di sekitar mata, dan membantu membukanya, tetapi dia mengatakan butuh 16 minggu agar dosis botoks yang disuntikkan hilang.

Dia menjelaskan, ada kesadaran bahwa perempuan yang melakukan prosedur itu sebenarnya bukan perawat. Amy sempat meminta ketika dia diduga menolak untuk memberikan perincian tentang nomor batch botoks, yang telah meresepkannya dan di mana dia menyelesaikan pelatihannya.

"Percayalah pada insting kamu dan pikirkan apakah itu ditawarkan dengan harga diskon - dari mana asalnya? Apakah itu legal? Dan mengapa begitu murah?" dia mengingatkan.

"Saya akan menyarankan siapa pun untuk benar-benar melakukan pekerjaan rumah mereka dan memastikan kamu mengetahui efek sampingnya dan konsekuensinya," demikian Amy. (aru)

Baca Juga:

Risiko dan Manfaat Seks Selama Kehamilan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan