Usir Kesepian ini Kiat Jalin Persahabatan
Cari teman yang satu frekuensi. (Foto pixabay/Skullman)
PERSAHABATAN merupakan salah satu bagian penting dari pengalaman hidup manusia. Bahkan, laman Healthline menyatakan bahwa hubungan pertemanan mampu menjadi obat yang mujarab untuk kesehatan mental dan fisik seseorang.
Menurut buku Friendship and Mental Health Functioning yang ditulis oleh Alan R. King, Tiffany Russell, dan Amy C. Veith, dukungan sosial yang kuat mampu meningkatkan harga diri seseorang, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), satu dari tiga orang yang berusia 45 tahun ke atas merasa kesepian, dan satu dari empat orang yang berusia 65 tahun ke atas mengisolasi dirinya. Di sisi lain, berbagai studi menunjukkan bahwa rasa kesepian dikaitkan dengan penurunan kesehatan mental dan mampu meningkatkan risiko terkena demensia, penyakit jantung, dan stroke.
Maka dari itu, menjalin hubungan pertemanan yang berkualitas bisa bermanfaat baik bagi kesehatan mental, fisik, dan memberikan kebahagiaan bagi individu. Sayangnya, mencari teman yang berkualitas dan cocok cenderung sulit, apalagi untuk mereka yang sudah berumur.
"Di kemudian hari, kita cenderung kurang aktif di lingkungan yang memberikan kesempatan untuk berteman," ungkap konselor kesehatan mental berlisensi, GinaMarie Guarino, kepada Healthline. Anak muda cenderung mudah mencari teman dan bersosialisasi di sekolah atau melalui hobi, sedangkan orang dewasa biasanya lebih memprioritaskan keluarga atau karier.
Langkah pertama untuk mencari teman yang cocok adalah dengan cara meluangkan waktu untuk hobi. Apakah kamu memiliki ketertarikan pada keahlian tertentu yang ingin kamu kuasai? Atau kamu memiliki kegiatan yang membuatmu merasa senang? Perkumpulan ini bisa menjadi cara yang baik untuk bertemu dengan orang-orang yamg memiliki minat yang sama.
Kemudian, jangan takut untuk memulai duluan. Serupa dengan berkencan, pertemanan juga membutuhkan inisiatif untuk memicu percakapan dengan seseorang atau mengundang mereka untuk beraktivitas bersama, termasuk makan atau sekedar ngopi bersama. Awalnya mungkin terasa canggung, tetapi jangan biarkan rasa takut menghalangi kesempatanmu mendapatkan teman yang baik, tulus, dan cocok denganmu.
Jika niat baik dan keramahanmu tidak direspon dengan baik atau kamu dan dia tidak memiliki koneksi yang kuat, jangan tersinggung. "Berikan selamat kepada diri sendiri karena memiliki keberanian untuk mengambil risiko itu. Tarik napas, dan bila dirasa tepat, coba lagi dengan orang lain," ungkap psikoterapis Arlene B. Englander, LCSW, MBA, kepada Healthline.
Ketika bertemu dengan orang baru, psikiater Dr. Rashimi Parmar juga mengatakan bahwa memiliki pemikiran yang terbuka bisa menjadi awal yang baik untuk menjalin pertemanan. "Coba untuk menjadi sedikit pemaaf dan fleksibel ketika berinteraksi dan beri orang tersbut waktu untuk dekat denganmu," ungkapnya. Fokus pada aspek positif dari orang tersebut sambil mengabaikan kekurangan atau perbedaan kecil. (SHN)
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja