1.568 Pedagang Pasar Terpapar Corona, Omzet Turun Hingga 70 Persen


Petugas pemadam kebakaran menyemprot cairan disinfektan Pasar Slipi, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (24/9/2020). (ANTARA/HO-Damkar Jakarta Barat)
MerahPutih.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat sebanyak 1.568 pedagang pasar yang terkonfirmasi terpapar virus corona dengan total kasus meninggal dunia sebesar 65 jiwa.
Pedagang tradisional yang terjangkit COVID-19 dan meninggal dunia tersebar di 28 provinsi, 109 kabupaten/kota, dan terjadi di 275 pasar Indonesia.
"Angka kematian sebanyak 65 orang, jumlah tersebut bertambah 10 orang jika dibandingkan data pekan lalu yaitu 55 pedagang yang meninggal karena COVID-19," ucap Ketua bidang Infokom DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan melalui keterangan tertulisnya, Senin (9/11).
Baca Juga
Hadapi Pandemi, Kemensos Cairkan Tunjangan Pada Keluarga Pahlawan dan Pejuang
Adanya pedagang yang terpapar virus corona membuat pasar harus ditutup sementara. Menurut data DPP IKAPPI sudah terdapat lebih dari 200 pasar yang pernah di tutup dan saat ini dalam proses penutupan akibat COVID-19.
"Penutupan pasar terakhir terjadi di pasar melati medan sumut, pasar gisting tanggamus Lampung," terang dia.
Reynaldi mendorong pemerintah untuk bisa lebih fokus lagi melakukan rapid test, bahkan tes usap atau swab test di pasar-pasar Seluruh indonesia.
Selain itu IKAPPI meminta pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus kepada para pedagang dalam menjaga agar pasar tradisional tetap bertahan. Sebab, lanjut dia, pasar harus tetap berjalan sebagai penopang perekonomian daerah dan pusat sebagai distribusi pangan rakyat.
IKAPPI mengaku, bila pedagang pasar tradisional mengalami penurunan omzet penjualan sekitar 55 sampai dengan 70 persen seluruh Indonesia.
"Kami terus berusaha bertahan untuk menghadapi beberapa kondisi kedepan menghadapi Natal dan tahun baru.
Baca Juga
Banyaknya Pasien Meninggal Jawaban untuk Orang yang Meremehkan COVID-19
Maka dari itu, IKAPPI, meminta pemerintah untuk menjadikan pasar tradisional sebagai pusat pondasi perekonomian lokal atau perekonomian daerah sehingga pedagang bisa menjaga agar pasar dan perekonomian terus tumbuh. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
